Tak Cuma soal Setya, Sudirman Juga Ditanya Riwayat Kerja

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2015 07:42 WIB
Sebelum jadi Menteri ESDM, Sudirman Said pernah jadi Direktur Utama PT Pindad, industri manufaktur yang bergerak dalam bidang produk militer.
Tak hanya soal Setya Novanto, Sudirman Said juga ditanya soal riwayat pekerjaanya sebelum jadi Menteri ESDM. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ragam pertanyaan diberikan anggota Mahkamah Kehormatan Dewan kepada Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said kemarin.

Sebagai pengadu, Sudirman jadi saksi pertama dalam sidang perkara kode etik dengan teradu Ketua DPR Setya Novanto.

Ia mengawali kesaksiannya dengan membacakan surat laporan soal pertemuan Setya dengan petinggi Freeport Indonesia beberapa waktu lalu.

Selanjutnya pimpian MKD mempersilakan anggota bertanya kepada Sudirman. Saat itulah beragam pertanyaan diajukan kepada bekas Direktur Utama PT Pindad ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota MKD Marsiaman Saragih misalnya menanyakan hal-hal bersifat pribadi pada Sudirman. Misalnya soal riwayat kerja Sudirman.

"Sebelumnya saudara bekerja dimana?" kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini. Sudirman lalu menjawab dua perusahaan di mana ia pernah bekerja seperti di PT Pindad dan Indica Group.

Pertanyaan yang diajukan Marsiaman ini merupakan lanjutan dari pertanyaan sebelumnya terkait kelanjutan perkara atau menghentikannya.

Marsiaman bertanya apakah perkara ini akan selesai jika ada permintaan maaf diantara Sudirman Said dan Setya Novanto.

Menurut Sudirman, dia ingin melanjutkan perkara ini, karena secara pribadi tidak ada masalah dengan Setya Novanto.

"Menurut saya ini bukan masalah pribadi tapi masalah penyelenggara negara. Kami pribadi tidak ada masalah," ucap Sudirman.

Lain halnya dengan Marsiaman, anggota MKD dari Partai Golkar, Ridwan Bae, mengusulkan untuk menunda persidangan hingga minggu depan.

Ridwan sejak awal memang kerap mengajukan interupsi dengan berapi-api, mengaku lelah dengan jalannya persidangan yang kemarin berlangsung enam jam ini.

Pria berkacamata ini berpendapat sebagai bagian dari anggota dewan, MKD membutuhkan waktu istirahat.

Apalagi beberapa hari mendatang, atau Rabu (9/12) akan digelar pemilihan kepala daerah (Pilkada), sehingga anggota dewan membutuhkan waktu untuk berkampanye.

"Usul saya, sebaiknya rapat ini ditunda dulu saja sampai pekan depan, kita juga butuh istirahat ini pimpinan. Apalagi kita mau pilkada, sebaiknya kita dikasih waktu untuk ikut kampanye," kata Ridwan.

Padahal, saat mengusulkan penundaan, anggota MKD sedang terlibat silang pendapat terkait waktu pemutaran rekaman yang menjadi alat bukti Sudirman Said.

Lantas, Ketua MKD Surrahman Hidayat, mengingatkan kepada Ridwan, agar fokus kepada penyelesaian terkait pemutaran rekaman.

Usulan Ridwan pun ramai-ramai disoraki awak media yang meliput dari televisi di luar ruang sidang MKD. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER