Jakarta, CNN Indonesia -- Teguh Hendarwan telah resmi menjadi Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta menggantikan Tri Djoko Sri Margianto. Belum genap sehari menjabat, Teguh sudah memiliki target penyelesaian program yang dibebankan di pundaknya.
Saat dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Teguh diceramahi panjang lebar tentang apa yang sebenarnya harus dilakukan Dinas Tata Air terkait masalah banjir yang melanda ibukota.
Teguh pun langsung menekankan bahwa permintaan sang gubernur akan selesai dalam jangka waktu enam bulan. "Target saya apa yang diinginkan Pak Gubernur akan terealisasikan dalam enam bulan" kata Teguh saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (3/12).
Teguh berpegang pada apa yang sudah dilakukan pimpinan dinas sebelum dirinya. Menurutnya rekan-rekan terdahulu telah bekerja keras mempersiapkan antisipasi terhadap curah hujan di Februari 2016 yang kabarnya akan sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, yang akan dia lakukan adalah menyempurnakan apa yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Penyempurnaan yang dia maksud ada pada bagian pengecekan pompa air hingga sheetpile yang tidak boleh mengalami kebocoran.
"Saya punya falsafah, jadi learning by doing saja. Segala sesuatu tinggal ditentukan mana skala prioritas yang perlu penanganan lebih khusus," katanya.
Berdasarkan pengalamannya yang pernah menjadi camat selama enam tahun, Teguh pun akan melakukan koordinasi dengan seluruh lurah, camat, serta rekan di suku dinas untuk siap siaga setiap saat.
Dia beralasan sumber daya manusia tidak bisa dilupakan dalam penanganan banjir, disamping kesiapan lain. "Artinya perlu kerja keras dari kami walaupun teman-teman terdahulu juga melakukan yang sama," ujar Teguh.
"Saya yakin ke depan akan lebih bagus, hanya tinggal kontrol saja."
Dengan target tersebut, Teguh pun sudah tentu mempersiapkan diri seandainya target tersebut tak tercapai. Seandainya itu terjadi maka dia siap untuk dipindah dari jabatannya sekarang.
"Saya siap saja namanya pegawai negeri, siap diangkat berarti siap juga diberhentikan," kata Teguh.
(sip)