Jakarta, CNN Indonesia -- Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang menghadirkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto siang ini dipastikan digelar tertutup. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan sidang yang tertutup ini bisa menimbulkan prasangka publik.
Pramono menjelaskan, sebenarnya publik sudah dua kali berturut-turut melihat sidang secara terbuka, yakni pada saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan bos PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
"Sekarang ini, kalau diputuskan tertutup, persoalan substansi sebenarnya sudah diketahui publik secara luas, bisa menimbulkan pertanyaan, prasangka, tanda baca yang macam-macam," ujar politisi yang akrab disapa Pram itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (7/12).
Meski demikian, lanjut Pram, apakah sidang digelar secara terbuka atau tertutup adalah kewenangan MKD, sehingga pemerintah menghormati keputusan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling penting adalah, apapun yang diputuskan, rakyat menunggu, rakyat betul-betul memberikan perhatian yang luar biasa. Mudah-mudahan hati nurani digunakan untuk mengambil keputusan apapun yang akan diberikan pada hari ini," katanya.
Pram menyebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memantau langsung proses persidangan ini. "Karena baru diputuskan, maka saya akan melapor kepada beliau," ujarnya.
Saat ini, tengah berlangsung sidang di MKD yang menghadirkan Setya. Sidang kali ini dipimpin oleh Wakil Ketua MKD dari Fraksi Golkar Kahar Muzakir.
(bag)