Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi II DPR Arief Wibowo mewanti-wanti permainan politik uang jelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak besok (9/12). Permainan politik uang untuk pemenangan calon kepala daerah diklaim telah terjadi hampir di seluruh wilayah yang menggelar Pilkada.
"Sekarang ini semua daerah menyampaikan informasi tentang indikasi maraknya money politics dalam berbagai bentuk, baik uang maupun barang," ujar Arief saat ditemui di Gedung DPR, Selasa malam (8/12).
Politikus PDI Perjuangan itu tidak merinci ada berapa daerah yang terindikasi telah dirundung demam praktik permainan politik uang jelang Pilkada. Dia hanya menegaskan dalam hal ini Badan Pengawas Pemilu sangat diharapkan bisa menjalankan peran dan fungsinya dalam mengawal penyelenggaran Pilkada serentak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah tugasnya Bawaslu untuk mengantisipasi dan sekaligus menindak secara tegas dan keras jika sudah mendapati temuan. Tidak peduli itu dari pasangan calon atau partai manapun." ujar Arief.
Menurut Arief, permainan politik uang kali ini sudah tidak lagi mengenal istilah "serangan fajar" yang biasa didefinisikan sebagai tindakan bagi-bagi duit oleh pasangan calon kontestan Pemilu jelang menit-menit akhir pemilihan.
"Dalam permainan politik uang sekarang, fajar bisa merekah kapan pun dia mau," kata Arief.
Di luar dari persoalan politik uang, Arief berharap Komisi Pemilihan Umum Daerah bisa memastikan distribusi logistik di daerah-daerah penyelengara Pilkada dalam kondisi siap tanpa kekuarangan apapun, terutama surat dan kotak suara.
Selebihnya, Arief hanya bisa berdoa gelaran Pilkada kali ini bisa berjalan lancar tanpa dicorengi oleh kejadian yang tidak diharapkan. Sebab ajang Pilkada kali ini akan menjadi tolok ukur keberhasilan dari gelaran pemilihan kepala daerah yang untuk pertama kalinya diselenggarakan secara serentak.
(bag)