Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendapatkan laporan munculnya dana "siluman" di dalam Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 DKI Jakarta.
"Saya diberi tahu Pak Bestari Barus (Ketua Fraksi Partai NasDem) tadi malam, ada Rp 700 miliar katanya," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/12).
Dana tersebut, kata Basuki muncul dari Suku Dinas Tata Air yang disebutnya memang selalu bermasalah. Oleh sebab itu dia berencana untuk ikut dalam rapat Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta untuk memastikan kebenaran tersebut.
Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan adanya dana siluman tersebut membuat dirinya batal menghadiri puncak acara Hari Anti Korupsi Sedunia yang rencananya diadakan di Bandung hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun begitu, Ahok masih memiliki pemikiran positif mengenai anggaran Rp 700 miliar tersebut. Menurutnya masih ada kemungkinan angka tersebut merupakan gabungan dari lelang kecil.
"Mungkin dewan salah paham karena itu kemungkinan penggabungan beberapa lelang, tapi kalau itu benar (siluman) maka berani sekali," ujarnya.
Kepala Suku Dinas Barat pun disebut Ahok tidak tahu menahu perihal munculnya dana Rp 700 miliar tersebut. Kasudin tersebut mengatakan bahwa dia sama sekali tidak mengubah rancangan KUA-PPAS yang sudah ada di e-budgeting.
"Jika berubah maka ada sabotase, yang sabotase itu akan ketahuan siapa yang mengetiknya. Tata Air ini juga dari dulu memang kacau," kata Ahok.
Rapat Banggar sendiri rencananya akan diadakan hari ini sekitar pukul 09.00 WIB. Namun hingga kini belum ada kejelasan dan rapat belum dimulai.
"Tinggal menunggu jam berapa mulai di DPRD, saya akan datang."
(pit)