Janji Jokowi Selesaikan Kasus Paniai Ditagih

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Selasa, 15 Des 2015 13:13 WIB
Komitmen Jokowi untuk menyelesaikan kasus tewasnya lima warga sipil di Paniai, Papua, dipertanyakan.
Presiden Joko Widodo. (ANTARA/Widodo S Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivis lembaga swadaya masyarakat Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP) Latifah Anum Siregar mempertanyakan kerja Presiden Joko Widodo dalam menyelesaikan kasus Paniai, Papua.

"Jokowi sudah janji akan menyelesaikan kasus Paniai dari tahun lalu. Tetapi sampai sekarang belum juga selesai. Bahkan, masuk pengadilan saja belum," kata Latifah di Jakarta.

Latifah mempertanyakan komitmen Jokowi dalam menyelesaikan kasus Paniai. Ia berharap Jokowi bisa segera melakukan aksi nyata untuk mewujudkan janjinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak usah ngomongin kasus puluhan tahun lalu dulu. Sekarang, yang penting adalah Jokowi harus bisa menyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masa kepemimpinannya," katanya.

Dalam kasus penembakan di Paniai, sebanyak lima warga sipil tewas ditembak. Mereka adalah Simo Degei (18), Octianus Gobai (18), Alfius Youw (17), Yulian Yeimo (17), dan Abia. Sementara itu belasan anak-anak di bawah umur terluka dan dirawat di rumah sakit.

Penembakan terjadi saat warga sipil Paniai melakukan aksi protes di lapangan Karel Gobai, Kampung Madi, Distrik Painai Timur, kota Enarotali akibat penyerangan aparat terhadap anak 12 tahun.

Menurut keterangan lembaga Human Rights Watch pertikaian antara warga dan aparat dimulai lantaran Tim Khusus 753 menyerang anak berusia 12 tahun, Yulianus Yeimo. Tak terima diserang, pemuda sekitar lantas melempari personel dengan batu.

Serangan Tim Khusus tersebut disinyalir merupakan bentuk balasan kepada sekelompok anak-anak dan remaja, termasuk Yeimo, yang meneriaki Tim Khusus 753 sebelumnya.

Sementara itu, Andi Widjajanto (saat itu Sekretaris Kabinet) membeberkan alasan mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mengeluarkan pernyataan terkait insiden penembakan warga sipil di Paniai, Papua.

Andi mengatakan Jokowi memang memutuskan untuk tidak mengeluarkan pernyataan apapun terkait kekerasan tersebut karena Presiden ingin mencari solusi permanen untuk Papua terlebih dahulu.

"Jadi, Presiden tidak hanya mengeluarkan pernyataan saja. Presiden ingin betul-betul memberikan ruang bagi orang-orang Papua untuk berbicara tentang masa depan tanah Papua yang damai," kata Andi. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER