Dikritik Busyro, Ruky Anggap Tidak Etis Menilai Kepemimpinan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 15 Des 2015 13:46 WIB
Beberapa bulan lalu, Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Indriyanto Seno menegaskan bakal menangani kasus pengiriman karangan bunga menyindir pimpinan.
Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrachman Ruky menanggapi kritik mantan ketua lembaga antirasuah sebelumnya, Busyro Muqoddas, yang menyebutnya sebagai pimpinan yang otoriter. Menurutnya, menilai kepemimpinan seseorang merupakan tindakan yang tidak etis.

"Tidak layak menilai kepemimpinan seseorang. Tidak etis," ujar Ruky di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (15/12).

Mengenai pemberian sanksi kepada pegawai KPK yang mengirim karangan bunga kepadanya, Ruky menjelaskan, tindakan para pegawainya itu merupakan bentuk penghinaan kepada pimpinan, sehingga melanggar peraturan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus dibedakan antara protes dan penghinaan. Penghinaan kepada pimpinan adalah pelanggaran Undang-Undang. Kalau kritis itu berarti menyampaikan usulan dan pendapat. Anda harus bisa bedakan antara yang namanya mengkritik dengan yang namanya penghinaan," katanya.
Beberapa bulan lalu, Pelaksana Tugas Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji menegaskan pihaknya bakal menangani secara internal kasus pengiriman karangan bunga yang menyindir pimpinan.

"Karangan bunga menjadi persoalan internal sepanjang tidak melanggar dan masih dalam batas-batas aturan dan etika yang diperlakukan oleh internal KPK," kata Indriyanto saat dihubungi.
Senada dengan Indiriyanto, Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha menegaskan, lembaga antirasuah telah menolak karangan bunga tanpa identitas pengirim tersebut. "Belum dipastikan siapa pengirimnya. Jika pihak internal, akan diselesaikan secara internal untuk mengetahui motif dan tujuannya," ujar Priharsa ketika dikonfirmasi.

Priharsa menjelaskan, komisi antirasuah bakal terus membangun komunikasi konstruktif baik antar pimpinan maupun antara pimpinan dan pegawai. Selain itu, komisi antirasuah juga menjalin komunikasi serupa dengan pihak eksternal.
Terkait gangguan yang muncul setelah pengiriman karangan bunga misterius, Priharsa menampiknya. "Masih tetap solid. Komitmennya sama, menjalankan amanat pemberantasan korupsi dengan sungguh-sungguh," ucapnya.

Terlebih, Priharsa menjelaskan, tempatnya bekerja juga membangun komunikasi secara antara pimpinan dan pegawai.

Sebelumnya, tiga buah karangan bunga dilayangkan ke gedung KPK. Dalam karangan bunga tersebut tertulis "Terima kasih pimpinan KPK atas aksi panggungnya. Kalian pahlawan sinergitas. Kami menunggu dagelan selanjutnya", "Kami bangga pada AS, BW dan Novel. Kalian orang berani! KPK bukan pengecut yang cuma bisa kompromi!", dan "Teruntuk pimpinan KPK para pemberani yang selalu (tidak) menepati janji". (bag)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER