Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI berencana membangun laboratorium khusus untuk memeriksa penyakit AIDS, TB dan Malaria (ATM) di Papua. Hal ini disebabkan masih tingginya angka penderita.
Kepala BPOM Roy Sparringa mengatakan pembangunan laboratorium ini akan dilaksanakan di dua kota, yakni Jayapura dan Manokwari.
"Alasan mendasar pembangunan laboratorium ini adalah karena prevalensi penyakit ATM ini cukup banyak," kata Roy.
Roy menjelaskan laboratorium tersebut juga dibangun untuk dapat melakukan pengawasan lebih dekat ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin melindungi masyarakat Papua," ujarnya.
Selain pembangunan laboratorium, Roy mengatakan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk terus mengawasi obat dan makanan yang masuk ke wilayah timur Indonesia ini.
"Salah satu bentuk koordinasi kami nantinya di lapangan adalah dengan pelatihan bagi aparat pemerintah di daerah-daerah agar dapat memiliki kemampuan melakukan pengawasan obat dan makanan membantu BPOM," kata Roy.
Sebelumnya, Provinsi Papua masih menjadi daerah dengan jumlah penderita AIDS, TB dan Malaria tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua, misalnya, jumlah penyakit Malaria pada 2015 ini tercatat dari prevalensi dari 100 orang 43 di antaranya terkena Malaria. Sementara itu, per 31 Desember 2014, jumlah pengidap HIV/AIDS di Papua mencapai angka 19.202 jiwa.
(antara)