Pemerintah Sebut Dana Pembangunan Papua Tumpang Tindih

Abraham Utama | CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2015 10:59 WIB
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah mencoba mensinkronisasi pendanaan Papua sehingga dapat berhasil guna lebih baik.
Menko Polhukam Luhut Pandjaitan saat menjawab pertanyaan soal pencatutan namanya dalam transkrip negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia, Kamis, 19 November 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dana pembangunan infrastruktur untuk Papua dan Papua Barat selama ini saling tumpang tindih.

Hal tersebut terungkap pada rapat koordinasi di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (1/12) kemarin.

"Kami mencoba mensinkronisasi pendanaan Papua sehingga dapat berhasil guna lebih baik. Ternyata banyak yang overlapping sehingga mengakibatkan tidak maksimalnya penggunaan dana itu," ujar Luhut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai rapat tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menuturkan, pemerintah mulai berupaya mengharmonisasikan program serta kegiatan demi percepatan pembangunan Papua.

Basuki menuturkan kementeriannya akan fokus menyelesaikan pembangunan jalan Trans Papua, jalan di kawasan perbatasan serta instalasi perairan dan sanitasi di dua provinsi paling timur di Indonesia itu.

Adapun terkait perairan, Basuki berkata, "Di Merauke, kami ingin ketika penyediaan air selesai, swasta yang ingin mengembangkan pertanian di sana bisa memanfaatkan air dari long storage yang kami buat.”

Basuki menuturkan, anggaran infrastruktur untuk Papua dan Papua Barat pada tahun 2015 mencapai Rp6 triliun dan Rp4 triliun. Tahun depan, anggaran infrastruktur untuk dua provinsi itu masing-masing sebesar Rp4 triliun dan Rp3 triliun. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER