Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat agar dalam merayakan Tahun Baru dilakukan secara sederhana. Imbauan itu juga ditujukan kepada pihak hotel yang biasanya menggelar perayaan pergantian tahun baru secara besar-besaran.
"Tadi Presiden juga menyampaikan kepada warga yang akan menyambut Natal dan Tahun Baru untuk dirayakan secara sederhana, tidak berlebihan," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (16/12) petang.
Menurut Pramono, perayaan perlu dilakukan secara sederhana karena memang sekarang ini pemerintah harus memberikan keteladanan kepada seluruh pihak bahwa perayaan bisa berjalan dengan baik tanpa harus berlebihan.
"Terutama yang diselenggarakan oleh hotel-hotel dan berbagai tempat lainnya. Mudah-mudahan ini juga tidak menimbulkan kecemburuan," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menjelaskan, pada prinsipnya pemerintah telah siap untuk menyambut Natal dan Tahun Baru kali ini.
"Kebutuhan bahan pokok terjaga dengan baik. Harga-harga juga tidak terjadi kenaikan, seperti yang pernah terjadi, karena inflasi bisa ditahan dengan baik," ujarnya.
Pemerintah pun, kata Pramono, telah memantau secara khusus persiapan rangkaian perayaan Natal. Selain itu, kepolisian juga telah disiagakan untuk menjaga perayaan Natal.
"Mudah-mudahan ibadah Natal akan bisa berjalan dengan baik, karena polisi telah mempersiapkan berbagai persiapan yang perlu dilakukan untuk antisipasi perayaan Natal tersebut," katanya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menyebutkan sebanyak 150.554 personel gabungan telah dipersiapkan untuk menjaga perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Seluruh petugas yang kami kerahkan, baik dari Polri maupun TNI dan instansi terkait, sebanyak 150.554 personel. Terdiri dari Polri 80.203 dan TNI serta instansi terkait 70.351 personel," ujar Badrodin di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, kemarin.
Tak hanya itu, Badrodin memaparkan, pihaknya telah menyiapkan pos-pos pengamanan sebanyak 1.557 titik yang tersebar dalam 12 kepolisian daerah prioritas, di antaranya Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
"Ini daerah-daerah yang memang di dalam perayaan Natal dan Tahun Baru ada beberapa kerawanan-kerawanan yang harus kita lakukan antisipasi. Di luar polda itu adalah rawan prioritas kedua," katanya.
(utd)