Jakarta, CNN Indonesia -- Pascakerusuhan di Lembaga Pemasyarakat Kerobokan, Bali, pihak kepolisian menyematkan status keamanan siaga I untuk Bali. Kerusuhan yang terjadi di dalam lapas tersebut mengakibatkan empat nyawa narapidana melayang, Kamis (17/12) petang.
Status siaga I yang dikeluarkan pihak Polda Bali adalah untuk mengantisipasi aksi balas dendam yang dilakukan kelompok ormas yang anggotanya menjadi korban atau terlibat dalam kerusuhan di lapas.
“Keributan bermula dari dua kelompok yang ada di dalam lapas, mungkin ketersinggungan saja. Yang jelas satu meninggal di tempat, satu saat dilarikan ke rumah sakit dan dua pada kerusuhan kedua,” kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Hery Wiyanto kepada CNN Indonesia, Jumat (18/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok ormas tersebut, kata Hery adalah Baladika dan Lakar Bali, yang memang telah terlibat perseteruan sejak lama. Meski kondisi di lapas sudah relatif kondusif, pengamanan di lapas masih diperketat.
Pihak Polda Bali pun menurunkan seluruh kekuatannya dengan melakukan operasi gabungan yang disebar di seluruh Bali, khususnya di Denpasar dan Kuta. Setidaknya enam kompi Sabhara dan Brimob diterjunkan, termask intelijen, reserse dan TNI.
“Kami lokalisir posko-posko ormas dan patroli. Personel kami tarik dari polsek dan polres, statusnya siaga satu,” ujar Hery.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, jalan di sekitar LP Kerobokan disterilkan. Ratusan pemuda sempat datang membawa tombak dan linggis.
Tiga Mobil pengendalian massa (Dalmas) dan Brimob dengan senjata lengkap dikerahkan ke lokasi. Pihak kepolisian pun melakukan razia di seluruh Bali, khususnya di kantung-kantung masa yang tergabung dalam ormas.
“Kami masih berjaga di seluruh titik rawan, termasuk kantung-kantung ormas di luar LP."
(pit)