Jusuf Kalla: Kemajemukan Modal Besar Indonesia

Abraham Utama | CNN Indonesia
Minggu, 20 Des 2015 23:38 WIB
Berkaca pada sejarah, kata JK, kemajemukan masyarakat Indonesia seharusnya tidak menjadi hambatan dalam menjalankan program bela negara.
Wapres Jusuf Kallah mengingatkan pentingnya menjaga kemajemukan. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan pentingnya sejarah dalam kehidupan bernegara, serta kemajemukan sebagai modal besar Indonesia.

"Saya ingin mengajak seluruh rakyat untuk belajar dari sejarah perjuangan bangsa," ujar JK di Jakarta.

Berkaca pada sejarah, kata JK, kemajemukan masyarakat Indonesia seharusnya tidak menjadi hambatan dalam menjalankan program bela negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemarin, JK menjadi instruktur ucapara Peringatan Hari Bela Negara yang digelar di Monas, Jakarta, dan dihadiri antara lain Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

JK berkata, apabila masyarakat dapat menghindari pertentangan akibat perbedaan suku, agama, dan ras, kemajemukan justru dapat menjadi modal pembangunan yang dahsyat.

Hari Bela Negara mulai ditetapkan pemerintah sejak sembilan tahun lalu. Pemerintah mendasarkan peringatan ini pada Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2006 yang ditandatangani presiden kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono.

Hari Bela Negara digagas dari peristiwa pada periode pasca-kemerdekaan, yakni pemindahan pemerintahan Indonesia dari Jakarta ke Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tahun 1948.

Pada Keppres 28/2006, pemerintah menyatakan peristiwa tersebut merupakan wujud nyata upaya mempertahankan kehidupan berbangsa yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER