Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mengancam sanksi tilang bagi para pengendara yang menggunakan bahu jalan tol untuk beristirahat. Namun, sanksi akan berlaku jika imbauan polisi tetap diabaikan oleh pengguna jalan.
"Kalau mereka tidak mau menyingkir setelah kami imbau, maka terpaksa kami berikan surat tilang. Tapi, kami berharap tidak akan sampai (tilang). Kasihan masyarakat ingin
refreshing ke luar kota, kalau kami beri surat tilang artinya kami membuat kesan buruk bagi liburan mereka," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Risyapudin kepada CNN Indonesia, Kamis (24/12).
Lebih lanjut, saat ini Polda Metro Jaya masih melakukan proses persuasi kepada pengendara yang beristirahat di bahu jalan tol dengan memberi imbauan lisan maupun mengarahkan langsung ke tempat peristirahatan (
rest area) terdekat. Sebabnya, keberadaan kendaraan yang berhenti di bahu jalan sangat mengganggu pengguna jalan tol lainnya.
“Kalau banyak kendaraan yang berada di bahu jalan, itu akan menyusahkan petugas jalan tol lain yang sedang berpatroli. Mereka juga harus sadar kalau perbuatannya itu juga bisa menghalangi jalannya mobil lain, karena kami lihat ada beberapa kendaraan yang berhenti tidak beraturan,” ujarnya.
Kendati demikian, dia memaklumi hal itu karena lalu lintas jalan tol dalam kota menuju Cikampek masih tersendat-sendat. Demi mencegah parahnya kondisi lalu lintas jalan tol, sebelumnya Polda Metro Jaya bekerjasama dengan PT Jasa Marga Tbk telah menutup beberapa gerbang tol di antaranya gerbang tol Slipi 1, Semanggi 1, Kuningan, Bekasi Barat, dan Bekasi Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risyapudin menambahkan kalau gerbang-gerbang tol ini akan dibuka kembali jika kecepatan kendaraan sudah menembus angka 40 hingga 60 kilometer per jam. Saat ini, kecepatan kendaraan di jalur tol dalam kota menuju Cikampek masih di angka 20 hingga 30 km per jam.
“Kalau kepadatan berkurang, maka mereka juga akan pindah ke rest area dengan sendirinya. Kalau masih ada yang di bahu jalan, kami akan lakukan tilang sebagai langkah terakhir,” ujar Risyapudin.
Padatnya jalan membuat pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek frustasi. Salah satu pengguna jalan, Indra (43) mengatakan beberapa kendaraan memilih untuk berhenti di bahu jalan untuk beristirahat karena penuhnya tempat pemberhentian.
"
Tidak bisa istirahat, tidak bisa buang air. Makanya, banyak yang berhenti di bahu jalan untuk tidur atau buang air besar,"ujarnya. (utd)