Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri sejauh ini belum mengetahui motif penyerangan Markas Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, yang mengakibatkan tiga polisi tewas.
“Motifnya masih didalami dan diselidiki. Tim Mabes Polri diturunkan untuk
back up yang ada di Papua,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/12). (Simak Fokus:
SIAPA TEMBAK POLISI PAPUA?)
Anton belum bisa menduga kemungkinan hal yang melatarbelakangi kasus penembakan terhadap polisi itu. “Terlalu pagi. Kemungkinan-kemungkinan bisa terjadi. Ini motifnya kriminal atau politik bisa terbuka kalau sudah tertangkap (pelakunya),” ujar Anton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, kata Anton, polisi tidak bisa menduga-duga begitu saja. “Mudah-mudahan bisa tertangkap (pelakunya) dan bisa terungkap. Apa kriminal biasa atau politik,” kata Anton.
Situasi keamanan di wilayah Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, saat ini sudah aman dan terkenali berkat pengamanan dari personel gabungan Polri dan TNI.
Terkendalinya Sinak tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Resor Jayawijaya, AKBP Semmy Ronny Thabaa, Senin (28/12), kepada CNN Indonesia beberapa saat setelah terjadi penembakan oleh kelompok bersenjata.
“Wilayah Sinak sudah dikuasai oleh aparat kemananan gabungan dari TNI dan Polri,” kata Semmy.
Penyerangan Polsek Sinak mengakibatkan tiga polisi tewas. Jenazah Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham kini berada di Koramil Sinak yang berjarak sekitar 100-150 meter dari Polsek.
Dalam penyerangan ke Polsek, kelompok penyerang merampas tujuh senjata api dengan rincian dua puncuk senapan AK-47, dua pucuk senapan SS1, dan tiga pucuk mouser beserta satu peti amunisi.
(obs)