Teroris Alirkan Dana Lewat Ratusan Ribu Yayasan

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Senin, 28 Des 2015 18:58 WIB
Yayasan-yayasan yang digunakan sebagai wadah bergerak di bidang yang berbeda, mulai dari keagamaan hingga sosial.
Kepala PPATK Muhammad Yusuf (tengah) keluar Gedung KPK usai menjadi pembicara pada sebuah acara di KPK, Jakarta, Rabu (15/4). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap cara teroris mengalirkan dana di Indonesia.

Kepala PPATK Muhammad Yusuf, Senin (28/12), mengatakan sebagian besar aliran dana teroris di Indonesia disebar melalui berbagai yayasan.

Yayasan-yayasan tersebut bergerak di bidang yang berbeda, mulai dari keagamaan hingga sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami lihat kebanyakan mereka menggunakan wadah yayasan. Ada dari penelitian kami lebih dari 130 ribu yayasan," kata Yusuf di kantornya, Jakarta.

Meski tidak merinci, Yusuf mengatakan salah satu yayasan itu berada di Jakarta.

Aliran dana dari seorang warga Australia yang belakangan terungkap pun, kata dia, menggunakan modus ini.

Orang yang berinisial L itu mengalirkan dana kepada sebuah yayasan di Indonesia. Setelah dilacak, dana itu diterima seorang individu yang diduga terkait terorisme.

"Yang ternyata orang itu tewas di Suriah. Saya tidak bisa sebutkan namanya," kata Yusuf. Aliran dana itu masuk ke yayasan tersebut sebagai santunan.

PPATK, kata Yusuf, menyerahkan sepenuhnya kepada Polri sebagai penegak hukum. Dalam hal ini, pihaknya hanya bisa melacak aliran dana dan mengumpulkan petunjuk.

Selama 2010-2015, sudah ada 45 laporan hasil analisis yang dikirim ke Polri.

Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengatakan para teroris juga menjalankan usaha yang bisa beromzet miliaran.

Tidak hanya itu, ada juga dana ilegal yang dikumpulkan lewat pelanggaran secara fisik maupun siber.

"Tiga tahun lalu aliran dana teroris itu kecil, hanya ratusan ribu. Sekarang mereka sudah punya usaha garmen dan lain-lain," kata Agus.

Yang paling patut diwaspadai, kata dia, teroris mulai merambah kepada usaha jual-beli bahan kimia. Akses mereka terhadap zat-zat berbahaya, kata dia, mesti jadi perhatian Badan Pengawas Obat dan Makanan. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER