Menteri Tjahjo: Jangan Dikte Jokowi Soal Reshuffle

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 29 Des 2015 16:11 WIB
Menurut Tjahjo Kumolo hingga saat ini belum ada tanda-tanda Jokowi mau membicarakan soal perombakan kabinet.
Mendagri Tjahjo Kumolo saat mendatangi kantor Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/12), ditanyai soal perombakan Kabinet Kerja. (CNN Indonesia/Aulia Bintang P)
Jakarta, CNN Indonesia -- Isu akan adanya perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo gencar disuarakan setelah Partai Amanat Nasional mengklaim sudah menyiapkan dua nama untuk menduduki dua jabatan menteri. Terkait soal perombakan kabinet, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta masyarakat tidak terbawa isu yang belum jelas kebenarannya.

Menurut Tjahjo hingga saat ini belum ada tanda-tanda Jokowi mau membicarakan soal perombakan tersebut. Kalaupun ada, kata Tjahjo, hal itu menjadi kewenangan penuh Jokowi selaku presiden. "Mau setiap hari ada reshuffle sekalipun presiden memiliki mekanisme dan beliau memiliki cara untuk menilai kinerja menteri-menterinya," kata Tjahjo saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/12).

Terkait masukan yang diterima atau disampaikan kepada Jokowi, Tjahjo menganggap bahwa hal tersebut sebagai yang normal. Baik itu partai politik atau bukan, Jokowi pasti akan mendengarkan saran-saran tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun begitu Tjahjo menegaskan bahwa masukan tersebut benar-benar sekadar saran belaka. Dia pun meminta agar pemberi saran tidak menyampaikan masukannya seperti mendikte. "Berkomunikasi itu sah-sah saja, tapi tidak pada posisi opini terbuka yang terkesan mendikte," katanya.

"Pak Presiden itu membangun komunikasi yang harmonis, selaras serta seimbang. Berbagai masukan itu beliau terima,” lanjut politikus senior PDI Perjuangan itu.

Adapun terkait dengan permintaan Partai Hanura agar Jokowi berhati-hati pada "penumpang gelap", Tjahjo menganggap sang presiden tak akan pilih-pilih dalam mengangkat seseorang.

Tudingan "penumpang gelap" tersebut tak akan mempengaruhi penilaian dari Jokowi. "Jika Presiden mau mengambil orang saya rasa tidak ada pertimbangan ini gelap atau terang," katanya. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER