Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin kelompok sipil bersenjata Nurdin bin Ismail alias Din Minimi menyerahkan 15 pucuk senjata api laras panjang kepada pihak aparat keamanan, setelah dirinya menyerah dan "turun gunung".
Ketua Umum Aceh Human Foundation Abdul Hadi Abidin saat dihubungi di Langsa, Selasa mengatakan penyerahan senjata itu dihadiri Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Soetiyoso di halaman rumah orang tuannya di Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur.
Ia mengatakan, dengan penyerahan senjata itu, Din Minimi dan anggotanya sudah tidak lagi memiliki senjata api. "Bang Din Cs sudah tidak ada senjata. Sudah diserahkan ke aparat keamanan," ujar Abdul seperti dilansir Antara, Selasa (29/12).
Sebelumnya, kata Abdul Hadi, dirinya telah dihubungi Din Minimi untuk datang ke rumah orang tuanya di Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang dihimpun, kediaman ibunda Din Minimi, Senin malam, kedatangan tamu dari Jakarta yakni Kepala BIN Sutiyoso.
Kehadiran Sutiyoso untuk bertemu langsung dengan Din yang telah berkenan menyerahkan diri setelah rangkaian panjang pencarian dirinya oleh pihak berwajib di jajaran aparat penegak hukum dan keamanan di Aceh.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menegaskan, proses hukum terhadap Din tetap akan dilakukan meski yang bersangkutan telah menyerahkan diri.
Hanya saja, tambah Badrodin, ada kemungkinan keringanan hukuman bagi Din Minimi. Hal itu nantinya menjadi pertimbangan penegak hukum.
"Kalau proses hukum tetap harus berjalan, tidak ada toleransi," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/12).
(antara/bag)