Semarang, CNN Indonesia -- Front Pembela Islam Jawa Tengah meminta polemik soal terompet dari sampul Al-Quran diakhiri. Mereka menyatakan tak ada unsur kesengajaan dalam pembuatan terompet-terompet berbahan kertas bertuliskan huruf arab itu.
“Motifnya ekonomi. Pembuatnya masyarakat kecil yang tidak tahu kalau itu sampul atau kertas Al-Quran. Jadi ya sudahlah, kita harus bisa maafkan dan mengakhiri polemik ini,” kata Ketua FPI Jateng Kiai Sihabudin didampingi Koordinator Advokasi FPI Jateng Zainal Petir kepada CNN Indonesia di Semarang, Kamis (31/12).
Pernyataan tersebut disampaikan Sihabudin usai berkoordinasi dengan pengurus FPI Jateng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait pemeriksaan Kepolisian terhadap sejumlah pihak yang terlibat dalam pembuatan terompet-terompet itu, Zainal mengatakan hal itu memang kewenangan polisi dan tak perlu diintervensi.
“Yang penting sudah tidak jadi gunjingan masyarakat lagi,” kata Sihabudin.
Penyelidikan Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyimpulkan jika bahan kertas bertuliskan huruf arab yang disebut sampul Al-Quran tersebut ternyata berasal dari perusahaan percetakan CV Aneka Ilmu di Sayung, Demak.
Kertas-kertas itu merupakan limbah sisa produksi proyek pengerjaan buku dari Kementerian Agama tahun 2013.
Pemilik CV Aneka Ilmu, Suwanto, mengaku kecolongan. “Limbah kertas tersebut dijual oleh oknum karyawan kami ke orang di Solo. Kertas itu kemudian dibeli pengrajin terompet di Wonogiri untuk memenuhi order dari Alfamart,” kata dia.
Suwanto mengatakan tak ada unsur kesengajaan dalam kasus terompet yang menyerempet perusahaan miliknya.
"Saya muslim, sudah Haji, apa mungkin saya menistakan agama saya sendiri?” kata Suwanto yang juga Bendahara Majelis Ulama Indonesia Jateng dan Pembina Pemuda Ansor Jateng.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Nur Ali juga berharap polemik kasus terompet ini selesai. Ia mengatakan masyarakat tak perlu resah lagi.
"Sudah tidak ada masalah lagi. Pembuatnya minta maaf, pemesannya Alfamart juga minta maaf. Semua dilakukan tanpa sengaja dan barangnya sudah ditarik semua,” kata dia.
(agk)