Polisi Masih Selidiki Ledakan di Bandung

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Jumat, 01 Jan 2016 09:07 WIB
Polisi Bandung masih belum bisa memastikan ledakan yang terjadi di Bandung ketika perayaan pergantian tahun adalah bom molotov.
Ilustrasi ledakan. (Ramon Castillo Nava/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Jawa Barat masih terus menyelidiki ledakan yang terjadi di seberang kediaman Wali Kota Bandung Ridwan Kamil  sesaat setelah perayaan tahun baru 2016 adalah bom. 

Polisi juga masih belum bisa memastikan apakah ledakan itu berasal dari bom molotov seperti yang diduga semula. 

Ketika dihubungi Indonesia Jumat (1/1) Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan ledakan yang terjadi hanya berskala kecil. "Apakah itu molotov atau bom atau mercon, belum tahu," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sulistyo menuturkan, bunyi ledakan tidak kencang. "Kalah sama bunyi kembang api," ujarnya, sambil menambahkan bahwa masyarakat yang berada di sekitar tempat kejadian pun tidak ada yang berlarian karena panik. Warga mulai berteriak-teriak ketika melihat asap. 


"Ledakannya di sekitar mobil, jadi orang yang di dalam mobil itu teriak-teriak karena takut mobil kebakaran," Sulistyo menerangkan.

Namun tidak ada reaksi berlebihan, bahkan dari dalam rumah Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil."Rumahnya kan luas, tidak ada yang keluar. Lagipula itu lebih dekat sama lapangan sintetis di depannya," kata Sulistyo lagi.

Lapangan yang dimaksud merupakan bagian dari Masjid Agung Bandung. Kediaman Wali Kota sendiri terletak di Jalan Dalem Kaum Bandung.


Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekitar 30 menit. Ia menjelaskan, ditemukan beberapa paku kecil berukuran 2,5 centimeter di sekitarnya. Polisi juga mencium bau residu mesiu, yang juga bisa ditemukan dalam mercon. Meski begitu Sulistyo belum bisa memastikan apakah paku dan residu itu mengindikasikan molotov.

"Bisa jadi molotov koktail, bisa juga mercon yang dimasukkan kontainer," ucapnya.

Pihak kepolisian telah memeriksa 10 saksi yang berada di sekitar lokasi, namun Sulistyo juga belum bisa menjawab hasil pemeriksaan saksi. 

Sulistyo juga tidak berani memastikan kelompok tertentu sebagai pelaku.

Pernyataan ini berbeda dengan pernyataan Sulistyo sebelumnya yang menyatakan bahwa ledakan diduga berasal dari molotov koktail berisi paku. Saat itu, Sulistyo mengatakan warga dikejutkan dengan ledakan yang berasal dari bawah mobil peliputan milik TV One. (rsa/yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER