Memetakan Para Teroris Hasil Tangkapan Densus di Akhir Tahun

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Kamis, 31 Des 2015 08:06 WIB
Densus menggelar operasi berskala besar akhir tahun. Memburu dan menangkapi orang-orang yang terkait jaringan teroris. Tahun baru dibayangi ancaman teror.
Densus menggelar operasi berskala besar, memburu dan menangkapi para terduga teroris. (ANTARA/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggelar operasi berskala besar menjelang akhir tahun. Mereka melakukan perburuan dan penangkapan besar-besaran, berupaya mencegah terjadinya aksi terorisme saat malam pergantian tahun, Kamis (31/12).

Akhir pekan sebelum natal, sedikitnya sembilan orang teroris dibekuk Kepolisian. Hingga kini, total telah 10 lebih teroris ditangkap. Mereka tak berasal dari kelompok yang sama. Sebagian merupakan jaringan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, sebagian lainnya Jamaah Islamiyah.

Lima teroris yang diduga terkait ISIS adalah Riswandi dan Yudinon Syahputra yang ditangkap di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah; Zaenal dan Asep Urip yang ditangkap di Tasikmalaya, Jawa Barat; serta Abu Jundi alias Abdul Karim yang ditangkap di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kelima teroris yang berafiliasi dengan ISIS berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sementara teroris yang ditangkap di Jawa Timur bukan kelompok ISIS, melainkan Jamaah Islamiyah yang lebih dulu ada di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka yang dibekuk terkait jaringan Jamaah Islamiyah ialah M Khaerul Anam, Teguh Prambanan, dan Imran. Mereka bertiga dibekuk di Mojokerto, Jawa Timur. Selain itu di Kotabaru, Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, petugas juga menangkap Joko Ardiyanto yang merupakan buron jaringan itu.

“Kami tangkap karena mereka hendak melakukan aksi Desember ini. Mabes Polri menerapkan Siaga I terorisme,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan di Jakarta.
Dua hari sebelum Natal, 23 Desember, Densus kembali menangkap seorang terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat. Teroris itu adalah Abu Muzab. Dia diduga terkait dengan teroris yang lebih dulu ditangkap di Tasikmalaya, Kawa Barat; dan Sukoharjo, Jawa Tengah.

Perayaan Natal 25 Desember berjalan damai tanpa aksi teror. Namun Indonesia tetap Siaga I aksi teror. Kepolisian mewaspadai perayaan tahun baru 2016.

Sehari sebelum malam pergantian tahun, Densus membekuk dua orang terduga teroris di Solo. Keduanya disebut polisi berafiliasi dengan ISIS di bawah koordinasi seorang warga Indonesia berinisial BN di Suriah.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri omisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno aparat Kepolisian bersiaga penuh menjelang dan saat malam pergantian tahun. Untuk di ibu kota saja, Polda Metro Jaya menyebar belasan ribu personel, belum termasuk tambahan ribuan pasukan dari Kodim dan Kodam Jaya.

"Jangan sampai ada aksi teror pada tahun baru ini. Kami kejar mereka (teroris) dan kami persempit ruang geraknya,” ujar Anton. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER