Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Pol Suharsono menyampaikan, sejauh ini tidak ada ancaman terorisme pada malam tahun baru 2016. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap waspada.
"Ancaman spesifik (terorisme) tidak ada. Kita semua tidak berharap ada. Kita ingin semua masyarakat nanti malam menyambut pergantian tahun dengan happy, tapi tidak boleh melupakan kewaspadaan," ujar Suharsono di Mabes Polri, Kamis (31/12).
Suharsono mengatakan, masyarakat tidak perlu cemas dengan ancaman terorisme pada malam nanti. Namun dia berharap agar masyarakat tetap waspada dengan aksi kejahatan di tempat keramaian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang harus kita waspadai adalah sabotase, copet, jambret, pencurian kendaraan bermotor. Ancaman seperti itu yang harus diantisipasi," kata Suharsono.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, serangan kelompok teroris ISIS ke Indonesia akan dilakukan pada akhir tahun ini. Ancaman itu, menurutnya, bisa berupa serangan bersenjata dari kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS, seperti kelompok Santoso di Sulawesi.
"Ancaman itu sekarang ada, tiga bulan yang lalu juga ada,” kata Badrodin, awal Desember lalu.
Menanggapi ancaman itu, Polri meningkatkan pengamanan di beberapa objek vital, seperti di bandara dan tempat keramaian lain. "Hampir semua pihak di negara ini siaga, tidak hanya Kepolisian," kata Badrodin.
Kondisi Siaga I diumumkan Polri dan BIN di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, menjelang Natal. Siaga I ditetapkan setelah kedua lembaga melihat seriusnya ancaman terorisme akhir tahun ini.
Badrodin sempat mendapatkan informasi terkait rencana terorisme di Jakarta dan Jawa Tengah yang akan dilancarkan Desember ini. Informasi yang didapat Badrodin itu diperkuat oleh Kepolisian Federal Australia dan intelijen Singapura. Mereka menyimpulkan hal yang sama: Indonesia jadi target teroris.
(bag)