Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan robohnya tembok dekat perlintasan kereta di kawasan Manggarai disebabkan oleh sampah yang menumpuk di balik tembok tersebut. Basuki lantas menyalahkan masyarakat yang dia sebut sering membuang sampah di sepanjang jalur kereta tersebut.
"Makanya saya bilang masyarakat ini memang suka membuang sampah di jalur kereta," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/1).
Basuki pun menbandingkan kondisi sekitar Manggarai dengan kondisi yang ada di Mangga Dua dan Kemayoran. Di lokasi-lokasi tersebut, lanjut Basuki, sampah pun menumpuk di sepanjang jalur dan menyebabkan sampah-sampah tersebut dilindas kereta yang lewat.
Sayangnya, Basuki menjelaskan pihak Dinas Kebersihan DKI Jakarta tak bisa membersihkan sampah yang ada di jalur kereta tersebut. Alasannya adalah tanah di dalam jalur tersebut bukan kewenangan DKI, melainkan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu tanah PT KAI, dan mereka juga tak mempersiapkan tembok untuk tahan sampah kan," ujarnya.
Ahok, sapaan Basuki, mengungkapkan masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur kereta harus diberikan pendidikan agar tak lagi membuang sampah di jalur kereta. Jika ditemukan warga yang membuang sampah Ahok meminta lurah setempat untuk langsung bertindak.
"Saya katakan pada lurah lain kali tak ada toleransi, masyarakat harus dididik," kata Ahok.
Sebelumnya tembok pembatas rel kereta api di Jalan Manggarai Selatan 2 RT 15 RW 10 Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, roboh dan mengakibatkan satu orang tewas dan dua luka-luka.
“Kejadiannya pada hari ini jam 14.50 WIB,” kata Kepala Kepolisian Sektor Tebet Komisaris Nurdin kepada media melalui pesan singkat, Senin (11/1).
Nurdin mengatakan korban tewas yaitu pelajar perempuan bernama Dela Aurelia yang berusia 17 tahun.
Sementara dua korban luka-luka dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, yaitu Yola Agustiani (17) dan Rahmawati (29).
(pit)