Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan penggusuran di kawasan Bukit Duri, Jakarta Timur, sebagai rangkaian relokasi yang telah dilakukan sebelumnya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan setidaknya akan ada 92 rumah yang akan terkena penggusuran hari ini.
"Tetap akan kami gusur 92 rumah karena kami mau membuat sheet pile sepanjang 250 meter," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/1).
Menurut Ahok, sapaan Basuki, penggusuran akan tetap dilakukan meskipun masyarakat menolak. Bahkan jika ada kerusuhan pun penggusuran tak akan dihentikan.
Terkait gugatan yang diajukan waga Bukit Duri ke Pengadilan Tata Usaha Negara, Ahok mengungkapkan hal tersebut pun tak akan menghentikan proses penggusuran. Menurutnya urusan PTUN adalah urusan kedua, penggurusan tetap nomor satu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang sudah perintah ke tiga, sesuai prosedur diminta bongkar ya bongkar. Jika semua orang sudah salah karena menduduki tanah negara ya tak bisa (ditoleransi)," katanya.
Sebelumnya warga Bukit Duri sempat meminta dibangun kampung deret jika mau dilakukan relokasi. Terkait hal tersebut, Ahok menyatakan akan menuruti permintaan tersebut. Dia memastikan program kampung deret masih terus dilakukan hingga kini.
"Program kampung deret masih. Kita mau bikin (kampung deret) tapi mesti ditutup banjirnya dulu," ujarnya beberapa waktu lalu.
Relokasi yang belum jelas itu membuat warga Bukit Duri harus merasakan banjir tahunan yang akan menyambangi Ibu Kota. Ahok mengatakan banjir tahunan yang terjadi bisa membuat efek jera, sehingga mempermudah relokasi di kemudian hari.
"Bukit Duri tunggu banjir dulu. Rasain dulu banjir tahun ini," kata Ahok.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur ratusan rumah warga yang berada di bantaran Sungai Ciliwung pada Kamis (20/8) lalu. Penggusuran dilakukan untuk program normalisasi Kali Ciliwung sebagai langkah antisipasi banjir yang melanda ibu kota setiap tahunnya.
(pit)