Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Informasi Pusat (KIP) mengeluarkan pernyataan bahwa DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan tingkat keterbukaan informasi publik yang rendah. Hal itu membuat geram Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Ahok, sapaan Basuki, pun mempertanyakan penilaian yang dikeluarkan oleh KIP tersebut karena menurutnya DKI Jakarta merupakan salah satu daerah dengan program open data terbesar.
"Kami ini sudah diundang beberapa kali ke luar negeri karena DKI adalah provinsi dengan open data paling besar," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok lantas mempertanyakan dari mana KIP mendapat laporan bahwa DKI kurang membuka informasi ke publik. Dia menduga pihak yang memberi laporan adalah orang yang meminta agar proyek-proyek lama kembali dibuka.
Menurut Ahok, Pemprov DKI tak akan melakukan membuka proyek-proyek lama tersebut karena banyak ketidakjujuran dalam melakukan lelang di masa lalu.
Selain itu Ahok melemparkan pertanyaan pada KIP soal provinsi mana yang membuka informasi lebih besar dibandingkan DKI. "Open data yang mana yang dimaksud? Provinsi mana yang open data sebanyak kami," ujarnya geram.
Ahok menekankan aplikasi Smart City bentukan Pemprov DKI memiliki tujuan untuk membuka semua data yang dimiliki DKI Jakarta. Bahkan saking geramnya dengan penilaian KIP tersebut Ahok sampai mengatakan bahwa dirinya tidak butuh penghargaan terhadap apa yang sudah dia lakukan untuk DKI Jakarta.
"Penghargaan tak penting untuk saya, yang penting adalah semua warga Jakarta bisa membuka data, semuanya," ujar Ahok.
(pit)