Polri Duga Gafatar Cuci Otak Anak Muda

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jan 2016 15:12 WIB
Mabes Polri menyatakan Gafatar sebagai organisasi terlarang. Polri berkata, Gafatar mempermudah ritual agama seperti tak perlu salat lima waktu dan puasa.
Polisi mengusut jaringan Gafatar di berbagai daerah. (ANTARA/Andreas Fitri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dinyatakan terlarang oleh Markas Besar Kepolisian RI menyasar generasi muda. Mereka merekrut kalangan lintas profesi, termasuk dokter Rica Tri Handayani yang dinyatakan hilang beberapa waktu lalu.

"Kelompok ini merekrut mantan aktivis dan orang-orang muda dari berbagai profesi," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/1).

Polisi menduga ada upaya pencucian otak yang dilakukan Gafatar dalam merekrut anak-anak muda. "Mungkin dilakukan secara teknologi dan metafisika," ujar Anton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anton, Gafatar merekrut anak muda lantaran kelompok ini dinilai lebih produktif. Sementara bekas aktivis Gafatar yang berada di berbagai daerah dirangkul kembali untuk memperkuat organisasinya.

Rica, ujar Anton, tercatat sebagai mantan aktivis Gafatar asal Lampung. Namun setelah menikah dan berdomisili di Yogyakarta, aktivitas Rica di Gafatar tidak dilanjutkan.
Pada 30 Desember lalu, Rica dan anak balitanya Zafran Alif Wicaksono dilaporkan hilang. Dia pergi tanpa pamit kepada suami. Polisi menemukan beberapa lembar surat di saku baju Rica.

"Isinya (surat itu) dia pergi berjuang mencari rida Allah dan ingin mencari suatu peradaban baru," ujar Anton.

Gafatar dideteksi polisi berada di Yogyakarta, lokasi Rica hilang. Di daerah itu, kata Anton, ada dua orang lain yang juga aktivis Gafatar, DQ, dan KL.

Namun Mabes Polri belum bisa menyebutkan jumlah pasti anggota Gafatar secara keseluruhan.

Saat ini kepolisian juga berkoordinasi dengan sejumlah kampus untuk mengantisipasi perluasan Gafatar.

Pola perekrutan Gafatar, ujar Anton, berdasarkan asas kasih sayang dan antikekerasan. Mereka tidak menghendaki cara-cara kekerasan seperti yang dilakukan kelompok radikal.

Pernyataan Mabes Polri bahwa Gafatar terlarang merujuk pada sikap Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan organisasi itu sebagai aliran sesat.
Gafatar dianggap berbahaya karena ideologinya dinilai menyimpang. Gerakan ini, kata Anton, telah mengatasnamakan Islam namun tidak sesuai dengan syariat agama.

Gafatar, ujar Anton, menggunakan kedok mempermudah ritual agama, antara lain tidak perlu menunaikan salat lima waktu dan puasa. Selain itu mereka meyakini Muhammad bukan nabi akhir zaman. Akan ada lagi utusan terakhir.

"Bagi yang tidak ingin ribet dan inginnya instan, ini sangat menarik," kata Anton.

Kepolisian sampai saat ini masih melakukan identifikasi dan pendalaman secara intelejen. Mabes Polri melacak keberadaan para aktivis yang tergabung dalam Gafatar.

"Mereka pasti sudah menyiapkan pemimpin barunya. Ini masih dalam penyelidikan. Ideologi memang tidak pernah mati," kata Anton.

Nama Gafatar kini telah berubah menjadi Negara Karunia Allah (NKA). Nama organisasi semacam ini, kata Anton, dapat berubah sewaktu-waktu. Mirip dengan gerakan yang dibangun kelompok teroris. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER