Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menerima para elite Partai Persatuan Pembangunan di Istana Kepresidenan untuk membahas kemungkinan kubu Mukmatar Surabaya dan Muktamar Jakarta untuk islah.
"Di dalam sudah ada Pak Djan Faridz diajak berbicara dengan para senior untuk merajut islah PPP. Kami memang niatkan pertemuan dengan Presiden sebagai pembina politik dalam negeri, sebagai kepala negara untuk mangayu bagya PPP agar dalam waktu yang singkat bisa bekerja secara normal, berbuat untuk rakyat," ujar Ketua Umum PPP Muktamar Surabaya Muhammad Romahurmuziy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/1).
Hal yang akan disampaikan kepada Presiden di antaranya adalah, pertemuan ini juga dihadiri oleh para sesepuh sekaligus struktural mewakili majelis-majelis dan mahkamah partai DPP hasil Muktamar Bandung 2011.
"Muktamar Ishlah adalah satu-satunya solusi, karena Muktamar Surabaya sudah dibatalkan dan Muktamar Jakarta melanggar AD karena tidak dilaksanakan tahun 2015," tulis siaran pers yang diterima wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Romy dan Dzan, para elite PPP yang hadir antara lain; Wakil Ketua Mahkamah Partai Mukhtar Aziz, Wakil Ketua Majelis Partai Anwar Sanusi, Plt Ketua Umum Bandung Emron Pangkapi, dan beberapa pejabat partai lainnya.
Sebenarnya sinyal islah partai kabah sudah tercium sejak akhir pekan lalu. Ketua Umum
PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romi mengatakan akan segera menemui Ketua Umum hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz pekan ini. Pertemuan itu disebutnya untuk menyelesaikan konflik yang tengah terjadi.
Pertemuan di istana kepresidenan ini mungkin salah satu jalan islah yang disebutkan Romi itu. (sip)