Sesepuh PPP Tetap Ingin Digelar Muktamar Islah

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2016 07:55 WIB
Pesepuh PPP menginginkan agar digelar Muktamar Islah sebagai jalan keluar polemik kubu Muktamar Surabaya dan Muktamar Jakarta, yang telah disampaikan ke Jokowi.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy saat ini pun belum disahkan pemerintah. Namun, sampai saat ini kedua kubu berseteru masih beda pendapat soal islah. (Antara Foto/Wahyu Putro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muktamar Bandung, Emron Pangkapi, mengungkapkan, para sesepuh partainya menginginkan agar digelar Muktamar Islah sebagai jalan keluar polemik kubu Muktamar Surabaya dan Muktamar Jakarta. Hal itu pula yang telah disampaikannya secara langsung kepada Presiden Joko Widodo.

Emron menuturkan, ia melapor kepada Presiden bahwa PPP memerlukan satu forum untuk melakukan konsolidasi nasional dalam sebuah perhelatan Muktamar Islah. Alasannya, dalam 1,5 tahun ini PPP mengalami gejolak dan konflik internal yang tidak menguntungkan partai secara nasional.

Selain itu, papar Emron, Muktamar Surabaya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang semua sudah dinyatakan keabsahannya, terhitung 7 Januari lalu dinyatakan dicabut.
"Muktamar Jakarta yang diselenggarakan Oktober 2014 yang melahirkan kepemimpinan di bawah Djan Faridz karena berdasarkan Sidang Mahkamah Partai tak memenuhi kaidah muktamar. Karena itu, Muktamar Jakarta pun sampai hari ini tak mendapat pengesahan," ujar Emron di Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, lanjut Emron, satu-satunya keabsahan PPP adalah dengan dilakukannya Muktamar VII yang diselenggarakan di Bandung dengan Sekretaris Jenderal Muhammad Romahurmuziy, karena Suryadharma Ali kemarin dinyatakan bersalah oleh pengadilan.

Emron menuturkan, tadi malam Dewan Pimpinan Pusat PPP bersama pimpinan majelis-majelis menggunakan peraturan organisasi dan Anggaran Dasar (AD) partai memutuskan orang-orang yang mengisi kekosongan jabatan ketua umum yang terdiri dari empat orang wakil ketua umum, di antaranya dirinya sendiri, Suharso Monoarfa, Lukman Hakim, dan Azrul Azwar.
"Tadi malam diputuskan menjadi Plt Ketum PPP dengan tugas pokok menyelenggarakan Muktamar Islah yang pesertanya seluruh kader partai Muktamar Surabaya dan kader Muktamar Jakarta," katanya.

Ia melanjutkan, "Kami laporkan Muktamar Islah ini dan telah mendapat restu. Insya Allah diselenggarakan selambatnya dua kali 14 har,i terhitung hari ini. Insya Allah pada Januari Muktamar Islah dengan melibatkan Pak Djan dan kawan-kawan, karena kader di sana adalah kawan kami juga. Insya Allah Muktamar Islah terlaksana," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Zarkasih Noer menyampaikan bahwa sebelum bertemu Presiden Jokowi, tadi para sesepuh sempat bertemu dengan Djan di ruang tunggu. Ia mengaku banyak berbincang dengan Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta itu.
"Kami katakan, memang dari segi hukum debatable, jadi harus diselesaikan secara politis, tak lain dan tak bukan, kita islah. Harus ada Muktamar Islah yang sifatnya damai, sejuk, bagaimana menatap partai ke depan," katanya.

Zarkasih berpandangan, berdasarkan pembicaraannya dengan Djan tadi, ia belum bisa menyimpulkan apakah Djan akan menyanggupi Muktamar Islah atau tidak. "Kami serahkan saja perkembangannya. Saya yakin lah, sama-sama punya pemikiran baik untuk partai. Presiden harus dilaksanakan Muktamar Islah ini. Tak terganggu gaduhnya politik," ujarnya.

Zarkasih pun memastikan bahwa jika nantinya ada Muktamar Islah, pihaknya akan tetap mendukung pemerintah, sebagaimana yang telah menjadi komitmen Ketua Umum PPP Muktamar Surabaya Muhammad Romahurmuziy. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER