Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Budi Gunawan mengatakan pelaku peledakan bom di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat terkait dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ia mengaku kejadian ini melibatkan peristiwa bom bunuh diri dan penyerangan oleh kelompok teroris yang dilakukan pada pukul 10.55 WIB hari ini.
“Betul,” kata Budi mengomentari pertanyaan wartawan apakah kejadian peledakan bom ini terkait dengan ISIS yang sempat membuat teror di Paris, Prancis, Selasa (14/1).
Ia menjelaskan pihaknya sudah mendeteksi ada komunikasi kelompok Suriah dan kelompok Solo yang dipimpin Abu Jundi. Kelompok ini katanya sudah membuat persiapan dengan anak-anak sel untuk melakukan serangkaian peledakan bom. “Yang seharusnya dimainkan pada malam Tahun Baru. Tapi karena kita bisa antisipasi, kita bisa tangkap lebih dulu,” kata dia.
Dari hasil pengembangan tim Densus 88, di Bandung berhasil menangkap 6 orang. Ini kata Budi merupakan pengembangan pihaknya. Adapun para pelaku dipastikan berasal dari kelompok Solo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menerangkan awal serangan kelompok teroris dilakukan ke arah kafe Starbucks. Serangan berlanjut ke pos polisi di depan Gedung Sarinah Jaya. “Dan melakukan bom bunuh diri,” kata dia.
Dari dua kejadian teror tersebut petugas polisi dari Polda Metro Jaya dan Densus melakukan pengejaran di tempat kejadian perkara. Akibatnya, terjadi kontak tembak senjata dengan pelaku di depan gedung Star dan Djakarta Theater. Budi mengatakan pihaknya bisa melumpuhkan dua anggota kelompok teroris. “Hasil identifikasi secara keseluruhan sementara akibat dari peristiwa ini ada 16 korban,” kata Budi.
Dari 16 korban tersebut, empat pelaku teroris meninggal. Rinciannya, dua pelaku tewas adalah pelaku bom bunuh diri dan dua lainnya berhasil ditembak polisi. Adapun 5 orang korban lain dari pihak kepolisian mengalami luka berat. Kelimanya mendapat luka ketika melakukan kontak senjata di depan pos polisi Sarinah dan kontak di depan Star dan Djakarta Theater.
Budi menerangkan pihaknya sempat menyisir Djakarta Theater dan Gedung Jaya untuk menemukan pelaku. Semua lokasi tersebut kata dia sudah steril meski pengamanan dua gedung tersebut dioptimalkan. “Intinya semua keadaan bisa kita kuasai, kita amankan dan semua sudah steril. Saya harap tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.
Mengantisipasi kejadian ini, Kapolri kata Budi berkoordinasi dengan TNI mengambil langkah-langkah yakni mengamankan objek vital di ibu kota. Ia menjelaskan penyanderaan tidak ada penyanderaan di Gedung Djakarta Theater. “Tidak ada sniper yang dilibatkan,” katanya. Dari tempat kejadian polisi berhasil mengamankan senjata FN, bom dan granat aktif.
(bag/bag)