Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Kepolisian sudah berhasil mengidentifikasi dua dari lima jenazah terduga pelaku teror bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Hal tersebut berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Kramat Jati sejak kemarin.
"Sudah ada dua yang teridentifikasi, tapi kami akan cek darahnya,
Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan sidik jarinya," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/1).
Namun, Tito enggan menyampaikan identitas dua sosok terduga teroris tersebut. Ia mengaku, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap peristiwa teror tersebut.
"Saya tidak mau sebutkan dulu, biar tidak simpang siur lagi," ujar Tito.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Tito memastikan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim tidak termasuk dari lima terduga teroris yang melancarkan aksi teror tersebut. Namun, ia juga mengaku masih menunggu hasil identifikasi dari tim forensik terhadap kelima jenazah teroris tersebut.
"Sekali lagi kami belum mau (publikasi) sebelum nantinya pasti ada sidik jari, cek beberapa teman temannya, saudaranya, DNA-nya mungkin, baru kami umumkan," ujar Tito.
Olah TKP SelesaiTito menyampaikan olah TKP di beberapa lokasi peledakan telah selesai dilakukan oleh polisi. Lokasi olah TKP di antaranya di dalam dan di depan Starbucks Cafe, serta Pos Polisi Lalu Lintas depan Mal Sarinah.
"Untuk barang bukti semua sudah kami angkat, kemudian foto-foto juga sudah," ujar Tito.
Tito mengungkapkan polisi telah berkoordinasi dengan pihak Starbucks Cafe untuk melakukan perbaikan sendiri terhadap kafenya tersebut. Ia enggan menjelaskan alasan polisi menyerahkan perbaikan dilakukan langsung oleh pengelola Starbucks Cafe.
"Jadi semua sudah kami serahkan kepada Starbucks. Kemudian nanti lokasi kita serahkan kepada starbucks untuk diperbaiki," ujar Tito.
Sebelumnya, aksi teror terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.50 WIB, kemarin. Aksi teror tersebut diduga dilakukan oleh lima orang yang diketahui tewas.
Aksi teror tersebut juga mengakibatkan dua warga sipil meninggal dunia dan lebih dari 20 orang termasuk anggota polisi mengalami luka-luka.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas aksi teror kemarin. Aksi teror tersebut juga diduga diotaki oleh Bahrun Naim.
Polisi mengatakan kalau Bahrun sedang berusaha menjadi pimpinan ISIS kawasan Asia Tenggara. Sebabnya, pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi menyerukan para pengikutnya untuk melakukan aksi teror di luar Irak dan Suriah.