Identifikasi Jenazah Ledakan Thamrin Selesai Dua Hari Lagi

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 19:05 WIB
Dalam proses identifikasi jenazah tim forensik harus menjalani lima tahap untuk dapat menyimpulkan identitas pelaku.
Petugas memindahkan jenazah korban bom di kawasan MH Thamrin Jakarta dari kontainer pendingin ke ruang instalasi forensik untuk diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (15/1). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Dokter Polisi Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri Komisaris Besar Anton Castilani mengatakan proses pengumpulan post mortem terhadap tujuh jenazah korban ledakan di Thamrin, kemarin, akan rampung dalam dua hari ke depan.

"Mudah-mudahan (selesai) dalam satu sampai dua hari ke depan," kata Anton di RS Polri Kramat Djati, Jakarta Timur, Jumat (15/1).

Anton menjelaskan, dalam proses identifikasi jenazah terdapat lima tahap yang harus dilalui. Tahap pertama adalah pengumpulan barang bukti dari tempat kejadian perkara (TKP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fase kedua, merupakan pengumpulan informasi di kamar jenazah berupa sidik jari, gigi geligi, Deoxyribonucleic Acid (DNA), tanda-tanda fisik, maupun properti atau barang yang melekat badan jenazah.

Hal ini sekaligus secara paralel mengumpulkan data ante mortem, sidik jari dari pihak keluarga, imigrasi, atau database yang lain.

Pada fase ketiga, pengumpulan data pembanding DNA, melalui kerabat dekat, orang tua maupun sampel langsung seperti tanda-tanda fisik atau properti yang digunakan oleh jenazah.

Kemudian, pada fase keempat atau proses rekonsiliasi, tahap satu sampai tiga akan dicocokan kembali, seperti sidik jari, gigi geligi, maupun kecocokan DNA atau data lain. Setelahnya, proses kelima merupakan kesimpulan.

"Baru dari situ kita ambil kesimpulan, kalau cocok, maka dinyatakan jenazah ini sesuai dengan A, nyatakan teridentifikasi," ujar Anton.

Saat ini, Anton mengatakan proses identifikasi post mortem terhadap enam dari tujuh jenazah yang berada di RS Polri, sudah dianggap cukup. Sementara, satu jenazah masih menunggu data ante-mortem yang lebih akurat dari pihak keluarga.

Untuk itu, Anton berharap jika ada dari pihak keluarga yang merasa kehilangan anggotanya, segera melapor agar proses identifikasi dapat segera terselesaikan.

"Kebetulan tujuh ini sebagian besar sudah kita dapatkan pembandingnya khususnya melalui sidik jari, namun masih ada satu yang kita tunggu data ante-mortemnya," kata Anton.

Anton menerangkan, tahapan yang telah dilalui hingga saat ini berada di fase tiga. Namun di fase ini dikatakannya masih belum sempurna. Setelah itu jika semua sudah selesai, maka akan masuk tahap rekonsiliasi sebelum kesimpulan.

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian sebelumnya, menyatakan Kepolisian sudah berhasil mengidentifikasi dua dari lima jenazah terduga pelaku teror bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Hal tersebut berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Kramat Jati sejak kemarin.

"Sudah ada dua yang teridentifikasi, tapi kami akan cek darahnya, Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan sidik jarinya," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/1).


(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER