Jakarta, CNN Indonesia -- Enam dari delapan orang yang ditangkap terkait dengan aksi teror di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis pekan lalu, diduga menerima laporan dari pelaku di lapangan.
"Enam orang mengetahui langsung karena pesan salah satu pelaku disampaikan ke enam orang itu," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan dalam konferensi pers, Selasa (19/1).
Pelaku tersebut, kata Anton, berinisial D. Catatan CNNindonesia.com, pelaku berinisial D adalah Dian Joni Kurniadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton menyebut D menitipkan wasiat kepada enam orang yang ditangkap. "Dia titip harta benda dan keluarganya karena akan melakukan 'amaliyah'," kata Anton mengutip langsung istilah yang digunakan pelaku.
Yang dimaksud dengan amaliyah adalah serangan teror yang menewaskan empat korban dan empat pelaku di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah tersebut. Istilah itu berbeda dengan yang biasa digunakan oleh umat Islam yang berarti beramal.
Sementara dua orang sisanya, kata Anton, tidak mengetahui secara langsung mengenai aksi teror itu. Hanya saja, dia menegaskan, ada hubungan di antara mereka dengan peristiwa tersebut.
"Yang dua mungkin memesan bahan dan lain-lain untuk pembuatan bahan peledak," kata Anton. "Bisa juga dia memberitahu bagaimana cara membuat bom."
Namun, dugaan itu masih belum dipastikan. Hingga kini, polisi masih mendalami peran dua orang tersebut.
Dari pengembangan penyidikan terhadap aksi teror itu, telah ditangkap 13 orang yang diduga terkait. Namun, setelah disidik, empat orang di antaranya tidak terkait secara langsung.
Anton mengatakan mereka dijerat kasus kepemilikan senjata api ilegal. Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan mereka masih berhubungan, meski tidak secara langsung, dengan teror Thamrin.
"Mereka ini ada dua kelompok berbeda. Tapi ada komunikasi antara mereka," kata Badrodin.
Saat ini, kata dia, polisi masih mendalami apakah ada aktor intelektual di antara mereka. Sejauh ini, polisi menduga aksi tersebut didalangi Bahrun Naim, seorang warga Indonesia yang jadi petinggi Negara Islam Irak dan Suriah di Timur Tengah.
Empat orang korban dan empat pelaku tewas di lokasi kejadian. Sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka dan mesti menjalani perawatan.
(bag)