Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti membantah dugaan yang menyebut aksi teror di Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis pekan lalu, tidak didalangi Bahrun Naim.
Kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/1), Badrodin menjelaskan ada tiga tokoh warga Indonesia yang berpengaruh di Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka adalah Bachrumsyah, Abu Jandal dan Bahrun Naim.
Badrodin menyebut di antara ketiganya Bahrun Naim adalah tokoh yang terkuat. Sementara yang terlemah adalah Abu Jandal.
"Bahrun Naim itu paling banyak pengikutnya. Jadi yang paling aktif itu dia," kata Badrodin.
Dia juga mengatakan, saat ini, Polri sedang mendalami jaringan komunikasi Bahrun di Indonesia. Ketika ditanyai apakah Bahrun berhubungan dengan Aman Abdurrahman atau Santoso alias Abu Wardah, Badrodin belum bisa memastikan.
Badrodin sejauh ini masih menduga kuat Bahrun adalah otak di balik teror yang menewaskan delapan orang termasuk empat pelaku dan melukai puluhan lainnya.
"Ketidakterlibatannya bagaimana silakan datang ke sini (Polri). Silakan datang dengan pengacara,berdebat dengan kami. Kami siap," ujarnya tegas.
Sebelumnya, pengamat terorisme Muhammad Jibriel Abdul Rahman menilai Muhammad Bahrun Naim bukan dalang teror di Jakarta. Ia justru menduga dalang dibalik teror tersebut adalah Santoso atau Aman Abdurrahman.
Santoso adalah pemimpin kelompok teroris di Poso yang selama ini menyebut dirinya amir Mujahidin Indonesia Timur. Sementara Aman adalah terpidana terorisme yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Beliau (Bahrun Naim) bukan dalang pelaku teror di Thamrin,” kata Jibriel kepada CNNIndonesia.com kemarin.
Jibriel mengaku tahu Bahrun Naim melalui perdebatan soal ISIS yang melibatkan Bahrun. Ia mengenal Bahrun sebagai sosok menghormati orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini penegak hukum menyebut ISIS ada di belakang teror di Jakarta pekan lalu. Jibriel mengatakan, Bahrun juga selama ini sudah tak memiliki hubungan dengan Aman Abdurahman, sosok yang kerap disebut sebagai amir ISIS Asia Tenggara.
Jika memang ISIS ada di belakang teror yang menewaskan delapan orang itu, maka Jibriel menduga otaknya adalah Santoso atau Aman. (bag)