TNI AL Siapkan Kapal Tambahan untuk Pulangkan Anggota Gafatar

Suriyanto | CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2016 14:39 WIB
Selain KRI Teluk Bone, TNI Angkatan Laut juga menyiagakan KRI Gilimanuk untuk memulangkan anggota Gafatar dari Kalimantan Barat.
TNI Angkatan Laut menyiapkan kapal perang tambahan untuk memulangkan anggota Gafatar dari Kalbar ke daerah asal masing-masing. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Jakarta, CNN Indonesia -- TNI Angkatan Laut menyiapkan satu kapal perang lagi untuk memulangkan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kalimantan Barat. Saat ini baru satu kapal yang disiapkan yakni KRI Teluk Bone.

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Muhammad Zainuddin, kapal perang lainnya yang disiapkan adalah KRI Gilimanuk.

Namun KRI Bone juga belum mulai berlayar ke Pontianak. Saat ini masih sandar di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta Utara menunggu proses administrasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bila jumlah pengungsi meningkat terus TNI AL menyiapkan dua KRI, yaitu KRI Teluk Bone dan KRI Teluk Gilimanuk," kata Zainuddin di Jakarta, Rabu (20/1) seperti diberitakan Antara.

Saat ini tercatat sudah 1.525 jiwa anggota Gafatar yang ada di penampungan. Mereka ditampung di Detasemen Perbekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura. Ada pula anggota Gafatar yang ditampung di Kabupaten Kubu Raya.

Di KodamXII/Tanjung Pura terdapat 1.119 yang terdiri dari 370 laki-laki, 312 perempuan, dan 437 anak-anak. Mereka berasal dari 318 kepala keluarga. Sementara itu di Kabupaten Kubu Raya ada 410 jiwa dari 112 kepala keluarga.

Mereka dievakuasi dari tempat tinggalnya selama ini di Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur karena ditolak warga setempat. Sempat terjadi anarkistis berupa pembakaran bangunan tempat tinggal kelompok ini.

Namun aksis kekerasan itu tidak menimbulkan korban jiwa karena evakuasi sudah dilakukan.

Setelah dievakuasi, pemerintah setempat dibantu TNI dan Polri berencana memulangkan mereka ke daerah asal masing-masing. Kebanyakan berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sebelumnya Bupati Mempawah Ria Norsan mengatakan, sesuai rapat koordinasi pihaknya sepakat untuk mengevakuasi eks Gafatar itu untuk meninggalkan Mempawah.

Pemulangan tersebut diputuskan menggunakan kapal laut. "Kami sudah tangani soal dana pemulangan mereka sesuai kemampuan, mengenai aset-aset mereka semua nanti juga akan diurus," ujarnya.

Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Arianto mengatakan, secara formal Gafatar sudah tak ada lagi di Kalbar. April tahun lalu, organisasi membubarkan diri.

Adapun kelompok yang dievakuasi ini mengaku sebagai kelompok tani biasa. Namun warga setempat meyakini mereka adalah bekas anggota Gafatar.

Warga pun meminta mereka segera angkat kaki dari Mempawah setelah ada kabar bahwa organisasi tersebut terlarang. Apalagi banyak pemberitaan menyebut banyak orang hilang karena bergabung dengan Gafatar. (sur/antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER