Dipanggil Kejagung, Novanto Urung Beri Konfirmasi Kehadiran

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2016 14:50 WIB
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Arminsyah, ia dan tim penyelidik Kejagung akan tetap menunggu Setya Novanto untuk hadir.
Setya Novanto.
Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi Golkar Setya Novanto belum memberi konfirmasi akan hadir atau tidak dalam pemeriksaan yang dijadwalkan penyelidik Kejaksaan Agung hingga Rabu (20/1) siang ini.

Menurut Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Arminsyah, ia dan tim penyelidik Kejagung akan tetap menunggu Setya untuk hadir dalam penyelidikan perkara dugaan pemufakatan jahat terkait perpanjangan kontrak karya PT. Freeport Indonesia. Setya ditunggu untuk hadir di Gedung Bundar Kejagung hingga pukul 16.00 WIB sore nanti.

"Saya tidak bisa memastikan (Setya akan hadir). Yang jelas kita tunggu sampai jam kerja, jam 4 sore. Tidak ada (konfirmasi) baik yang panggilan pertama sampai sekarang. Belum ada pemberitahuan dari yang bersangkutan maupun wakilnya apakah berhalangan atau hadir," ujar Arminsyah di Kejagung, Jakarta.
Setya sebelumnya juga telah mangkir dari panggilan yang dilayangkan Kejagung pekan lalu. Jika Setya kembali tak memenuhi panggilan Kejagung, maka tim penyelidik akan segera menggelar rapat untuk menentukan keberlangsungan pemeriksaan terhadap dirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Pemanggilan ketiga) mungkin ya. Untuk pemanggilan (ketiga) kapan nanti kita diskusikan. Tapi kita masih menunggu lah, siapa tau kan berubah pikiran akan datang," kata Arminsyah.
Hingga saat ini Kejagung sudah memeriksa eks Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Menteri ESDM Sudirman Said, Deputi I Kantor Staf Presiden Darmawan Prasojo, Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti Swasanani, dan sekretaris pribadi Setya, Medina, dalam penyelidikan perkara tersebut.

Pemufakatan jahat diduga dilakukan saat Setya bertemu dengan pengusaha Riza Chalid dan Maroef. Ketiganya pernah bertemu pada 8 Juni 2015 lalu di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Setya diduga mencatut nama Presiden Jokowi dan wakilnya, Jusuf Kalla, untuk meminta saham Freeport agar perpanjangan kontrak perusahaan asal Amerika ini berjalan mulus. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER