Jokowi: Fenomena Kasus Kekerasan pada Anak Seperti Gunung Es

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 07:17 WIB
Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sejak tahun 2011 hingga 2014, tercatat 369 pengaduan terkait masalah bullying.
Ilustrasi Kekerasan Anak. (Kati Neudert/Thinkstock CNNIndonesia GettyImages).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo berpandangan bahwa tindak kekerasan dan penindasan kepada anak-anak, baik dalam bentuk kekerasan seksual, fisik, maupun psikis saat ini semakin marak. Ia menyebut fenomena tersebut seperti gunung es di permukaan.

"Saya melihat kasus ini seperti fenomena gunung es di permukaan," ujar Jokowi di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat kemarin.

Hal itu disampaikan sang kepala negara dalam rapat terbatas (ratas) yang khusus membahas soal pencegahan tindak kekerasan dan penindasan (bullying) terhadap anak-anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menuturkan, berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sejak tahun 2011 hingga 2014, tercatat 369 pengaduan terkait masalah bullying. Namun, hingga kini jumlah kasus kekerasan dan penindasan terhadap anak yang tidak terlaporkan ini masih sangat besar.
Untuk itu, papar Jokowi, diperlukan perhatian semua pihak untuk mencegah dan menangani kasus-kasus bullying. Menurutnya, kuncinya terletak pada upaya memberikan edukasi masyarakat, terutama pada keluarga dan anak-anak, untuk ikut menjadi bagian dari pencegahan, pemantauan, dan pengawasan.

"Saya minta kepada Mendikbud untuk gencar mengkampanyekan bullying di sekolah, anti-bullying di sekolah. Penguatan pendidikan karakter budi pekerti serta mengajarkan sikap kepada anak," katanya.

Jokowi juga meminta kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mempertegas aturan pertelevisian nasional, sehingga dapat menyaring tayangan televisi yang tidak ramah kepada anak.
Ratas ini dihadiri oleh para menteri dan pimpinan lembaga terkait, seperti Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Selain itu, hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh, dan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait. (bag)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER