Ratusan Anggota Gafatar di Kutai Kartanegara Ucapkan Syahadat

Antara & Suriyanto | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 08:01 WIB
Ratusan anggota Gerakan Fajar Nusantara mengucapkan kalimat syahadat sebagai ikrar kembali ke ajaran Islam.
Ratusan anggota Gafatar menyatakan diri kembali ke ajaran Islam dengan membaca dua kalimat syahadat. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
Kutai Kartanegara, CNN Indonesia -- Ratusan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Karya Jaya, Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menyatakan kembali ke ajaran Islam. Ikrar kembali ke ajaran Islam ini ditandai dengan pengucapan dua kalimat syahadat.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Dafip Haryanto mengatakan, pengucapan syahadat ini dipimpin oleh Ketua Majelsi Ulama Indonesia Samboja, Saifuddin Marzuki.

"Disaksikan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan Samboja, Kepala Kementarian Agama Kutai Kartanegara, Kantor Urusan Agama Samboja, tokoh masyarakat, tokoh adat, ormas, dan LSM serta dihadiri sekitar 1.500 warga Samboja dan sekitarnya," kata Dafip tadi malam seperti diberitakan Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum ikrar kembali ke ajaran Islam ini diucapkan, sebelumnya sejumlah unsur pimpinan menggelar pertemuan. Pertemuan tersebut, kata Dafip, membahas langkah-langkah terkait dengan rencana pengucapan syahadat anggota Gafatar.

Pertemuan kembali dilanjutkan antara warga dengan para anggota kelompok Gafatar di Masjid Al-Huda, Desa Karya Jaya.

Pada pertemuan tersebut, ratusan warga meminta agar bekas anggota kelompok Gafatar meninggalkan Kecamatan Samboja.

Warga memberi tenggat selama tujuh hari atau hingga 27 Januari 2016 untuk para anggota Gafatar meninggalkan Kecamatan Samboja.

Situasi di Kecamatan Samboja dan sekitarnya saat ini kondusif. Setelah pengucapan syahadat anggota Gafatar, warga dan anggota kelompok ini bahkan sudah menggelar salat berjamaah.

Sementara itu Kapolres Kutai Kartanegara Ajun Komisaris Besar Handoko meminta masyarakat di daerah itu menghormati keputusan pada pertemuan dengan mantan anggota Gafatar tersebut.

"Tentunya, kita ingin situasi di Kutai Kartanegara tetap kondusif sehingga semua harus menghormati apapun hasil dari keputusan tersebut," kata Handoko.

Kapolsek Samboja Ajun Komisaris Dika Yosef Anggara menyatakan, anggota Gafatar di Samboja terpantau sejak pertengahan Agustus 2015. Awalnya hanya berjumlah 30 orang dan saat ini bertambah menjadi 227 orang.

Anggota Gafatar tersebut, kata dia, umumnya berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.

"Setiap bulan bertambah antara 20 sampai 30 orang," katanya.

Setelah dilakukan pertemuan bersama warga, unsur musyawarah pimpinan kecamatan, kata dia, terungkap ada sekitar 201 yang mengaku sebagai bekas anggota Gafatar, sedangkan 26 orang mengaku baru datang.

Datang ke Samboja mereka beralasan untuk mengubah nasib. Selama ini anggota mereka adalah bertani dan sejauh ini kami memang belum melihat adanya aktivitas mencurigakan dari kelompok itu," katanya.

Awalnya, masyarakat belum terlalu resah atas keberadaan mereka. Namun, karena anggota terus bertambah banyak, masyarakat mulai khawatir.

"Dan mendatangi permukiman mereka," ujar Dika Yosef Anggara.

Sejak awal kedatangan kelompok Gafatar pada pertengahan Agustus 2015, Polsek Samboka terus memantau kegiatan mereka.

"Sejak mereka mulai masuk, kami sudah mulai pantau dan terus melakukan pertemuan, mencegah warga bergerak. Hari ini (20/1) kami mendahului massa untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan," kata Dika Yosef Anggara. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER