Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah hari ini mulai mengurus rencana pemulangan mantan pengikut kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah dikonsenterasikan di pengungsian, Kalimantan Barat. Jumlah pengikut Gafatar yang dipulangkan diklaim mencapai 1.119 orang.
Rencana pemulangan dirembukkan dalam rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Sosial, dan Kepolisian RI, Jumat (22/1).
Rapat yang mempertemukan pejabat eselon I itu menitikberatkan koordinasi penanganan evakuasi pemulangan dan penjaminan keamanan eks Gafatar untuk bisa pulang selamat ke kampung halaman masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami perlu memastikan mereka pulang ke daerah asal dan bisa kembali menjalani kehidupan normal. Kami tidak ingin mereka tetap bertahan di sana, sementara masyarakat lokal setempat melakukan penolakan. Itu akan menimbulkan persoalan baru," kata Sekretaris Menteri Menteri Koordinator PMK Agus Sartono, di Jakarta, Jumat (22/1).
Agus menyatakan, total 1.119 eks Gafatar yang dipulangkan merupakan jumlah yang didapat dari hasil sinkronisasi data yang dimiliki antarkementerian dan pencocokan jumlah di lapangan. Dia menegaskan angka itu belum bersifat final dan tidak menutup kemungkinan bakal mengalami penambahan jumlah.
Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Dalam Negeri, eks Gafatar yang berada di pengugsian saat ini jumlahnya mencapai 1.611. Mereka semua telah didata untuk dipulangkan ke kampung asalnya.
Total 1.611 eks Gafatar itu berasal dari Jawa Timur (712 jiwa), Jawa Tengah (145), Daerah Istimewa Yogyakarta (276), Jawa Barat (297), DKI Jakarta (90), Banten (4), Medan (13), Riau (99), Aceh (2), Sumatera Barat (4), Lampung (4), dan Kepulauan Riau (8).
Di Kementerian Sosial, mereka mencatat setidaknya ada 1.484 eks Gafatar di sekitar pengungsian, 442 di antaranya masih anak-anak.
"Data yang kami miliki tidak sama. Setelah berkoordinasi tadi, kami merujuk pada angka 1.119. Jumlah itu tentunya bisa saja bertambah. Kami masih terus memantau perkembangan di lapangan," ujar Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial, Andi Z.A Dulung.
Menurut Andi, pendataan final bisa dipastikan setelah proses evakuasi pemberangkatam dimulai. Andi mengatakan saat ini proses evakuasi pemulangan masih menanti kedatangan KRI.
Dari segi pengamanan, pihak Kepolisian Daerah Kalimantan Barat sudah menjalin koordinasi dengan Kodam Tanjung Pura yang saat ini ada di Pontianak. Pemulangan para eks Gafatar akan mendapat pengamanan lanjutan dari aparat, terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, sampai ke tingkat Polsek untuk memastikan mereka bisa pulang ke peraduan dengan selamat.
(rdk)