Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara narapidana terorisme Abu Bakar Ba’asyir, Achmad Michdan, menyatakan kliennya tak berhubungan dengan terpidana mati kasus narkotik Freddy Budiman. Ba’asyir, menurut sumber CNNIndonesia.com, menerima aliran dana dari Freddy yang kini disebutnya telah masuk kelompok radikal ISIS.
Hal itu tegas dibantah Michdan. Ia mengatakan, Abu Bakar yang akrab disapa Ustaz tak pernah mendekam di satu Lembaga Pemasyarakatan yang sama dengan Freddy.
Freddy mendekam di LP Batu, Nusakambangan, sejak Juli 2013 sampai April 2015. Sementara pada periode itu Ba’asyir mendekam di Rutan Mabes Polri dan LP Pasir Putih, Nusakambangan.
"Freddy tidak pernah bertemu Ustaz. Waktu Abu Bakar Ba’asyir di LP Pasir Putih, Freddy dibon (ditarik) BNN (Badan Narkotika Nasional) ke Jakarta," kata Michdan. (Simak selengkapnya di Fokus:
MENYELISIK 'DUET NARKOTIK DAN TERORIS)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Freddy hengkang dari LP Batu dan berpindah ke LP Salemba di Jakarta, baru beberapa bulan kemudian Ba’asyir pindah dari LP Pasir Putih ke LP Batu di Nusakambangan.
"Dipindah karena LP Pasir Putih mau dibangun dan dikembangkan lebih besar," ujar Michdan.
Dengan kronologi demikian, Michdan menyatakan pertemuan dan konsolidasi aliran duit bisa terjadi antara Freddy dan Ba’asyir. Terlebih, Ba’asyir memiliki komunitas yang berbeda di dalam LP.
"Komunitas terpidana narkotik dan teroris itu berbeda dan tidak bisa berbaur. Kelompok yang membela Islam masak dikaitkan dengan narkotik yang merusak? Itu upaya mendiskreditkan dan melemahkan karakter," ucap Michdan.
Michdan mengatakan, kegiatan Ba’asyir saban harinya ialah mengaji, salat, dan olahraga. Dengan aktivitas itu, kata dia, Ba’asyir hanya bergaul dengan komunitas yang seiman dan berasal dari pondok atau majelis taklim.
Meski demikian, Ba’asyir menurut Michdan tak menutup diri untuk berinteraksi dengan narapidana yang mau memeluk Islam atau bertaubat.
Soal bergabungnya Freddy Budiman dengan ISIS saat ini tengah diselidiki Kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Mabes Polri pun mempertimbangkan untuk memeriksa Freddy.
Freddy yang kini menunggu eksekusi matinya, menurut sumber CNNIndonesia.com, bergabung dengan ISIS sejak tahun lalu.
(agk)