Menristek Sebut LGBT Tak Dibolehkan Masuk Kampus

Bagus Wijanarko | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jan 2016 21:42 WIB
Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Nasir Djamil juga mengatakan bahwa kelompok LGBT merupakan ancaman yang serius bagi bangsa.
Ilustrasi LGBT. (adammson).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir menegaskan kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) semestinya tidak boleh masuk kampus. Hal itu, diungkapkannya menanggapi keberadaan Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) di kampus Universitas Indonesia yang menawarkan konseling bagi kelompok LGBT.

"Masa kampus untuk itu? Ada standar nilai dan standar susila yang harus dijaga. Kampus adalah penjaga moral," katanya, seperti dilansir Antara, Sabtu (23/1).

Nasir langsung menghubungi Rektor UI setelah mendapatkan informasi dan langsung dikonfirmasi bahwa keberadaan SGRC di UI yang ternyata tidak mendapatkan izin dari kampus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu dapat informasi, saya langsung hubungi Rektor UI. Ternyata, kegiatan itu tidak mendapatkan izin dari UI," kata mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang (Undip) itu.

Keberadaan kelompok LGBT, kata dia, bisa merusak moral bangsa dan kampus sebagai penjaga moral semestinya harus bisa menjaga betul nilai-nilai susila dan nilai luhur sebagai bangsa Indonesia.
Beberapa waktu lalu, beredar brosur yang diadakan sejumlah kelompok LGBT di kampus UI yang memicu perdebatan karena banyak yang mengira kampus tersebut membiarkan bibit LGBT berkembang.

Reaksi keras juga disampaikan anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Nasir Djamil yang mengatakan bahwa kelompok LGBT merupakan ancaman yang serius bagi bangsa.

"Kelompok LGBT tidak boleh dibiarkan berkembang dan diberi ruang segala aktivitasnya. Apalagi, komunitas LGBT disinyalir masuk ke kampus dengan kelompok kajian atau diskusi ilmiah," katanya. (antara)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER