Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 568 eks pengikut Gerakan fajar Nusantara (Gafatar) telah tiba di Jakarta menyusul kepulangannya dari Pontianak menggunakan pesawat, Sabtu (23/1). Mereka tengah ditampung di sejumlah panti milik Kementerian Sosial.
Salah satu panti yang menjadi tempat transit yakni Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Bambu Apus, Jakarta Timur. Panti ini dihuni 118 pengungsi yang terdiri dari 53 orang dewasa dan sisanya anak-anak serta remaja. Mereka berasal dari Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Depok dan Bekasi.
"Mereka tiba di sini pagi tadi sekitar pukul 07.15 WIB. Untuk di panti ini direncanakan tiga sampai lima hari. Kegiatan pagi tadi kami berikan sarapan, makan siang, cek kesehatan," kata Kepala Dinas Sosial Pemprov DKI, Masrokhan, seperti dikutip detikcom.
Mereka juga diberikan waktu untuk berbenah di atas alas tidur dari tikar berwarna biru di ruangan berukuran 25X15 meter. Beberapa dari mereka ada yang beristirahat dan bermain.
Kemudian, dipandu psikolog dari pemerintah daerah, mereka akan menjalani proses penyembuhan trauma. Menurut Masrukhon, anak-anak perlu diberi kebebasan bermain untuk menghilangkan rasa penat.
Beberapa dari mereka juga dijadwalkan mengikuti program binaan wawasan kebangsaan dan agama Para pembicara didatangkan dari Majelis Ulama Indonesia.
Sementara itu, 450 pengungsi lainnya di tampung di panti sosial lain milik pemerintah. Mereka tiba di Jakarta dengan tiga gelombang. Gelombang pertama tiba sekitar pukul 01.15 WIB dengan jumlah 184 orang terdiri dari 94 orang kaki-laki dewasa dan anak-anak, dan 90 orang perempuan dewasa dan anak-anak.
Gelombang kedua mendarat di bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pukul 03.09 WIB dengan total 180 orang, terdiri dari 176 orang dewasa dan 4 balita. Sementara gelombang ketiga, total ada 204 orang yang tiba pada pukul 05.00 WIB tadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(bag)