Polisi Bantah Berbuat Kasar Kepada Jessica dalam Pemeriksaan

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2016 06:11 WIB
Jessica, saksi kasus kematian Mirna, mendatangi Komnas HAM untuk mengadu bahwa ia diperlakukan kasar saat penggeledahan dan pemeriksaan oleh penyidik.
Jessica Kumala Wongso, sahabat mendiang Wayan Mirna Salihin didampingi kuasa hukum mendatangi Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Menteng, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengaku yakin polisi tidak melanggar Hak Asasi Manusia saat memeriksa teman mendiang Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso.

"Tidak ada. Kalau dengar di media, pengacaranya menyatakan polisi memperlakukan dia dengan baik," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (27/1).
Krishna mengatakan bahwa ada parameter dan indikator dalam setiap pelanggaran HAM. Ia justru mempertanyakan siapa yang akan dijadikan terlapor jika Jessica berencana membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

"Ya kalau nanti melapor ke Komisi Nasional HAM, yang dilaporin siapa? Kan saya tidak tahu," ujar Krishna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maksud Krishna, siapa polisi yang disebut Jessica berlaku kasar padanya tak jelas karena Jessica tak menyebut nama.
Lebih lanjut, Krishna mengatakan polisi selalu memenuhi permintaan Jessica ketika akan dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus kematian Mirna.

"Beliau (Jessica) minta istirahat ya istirahat. Beliau minta ditunda ya ditunda," ujarnya.

Oleh karena itu, Krishna heran kenapa Jessica menganggap ada pelanggaran HAM dalam proses pemeriksaannya sebagai saksi, hingga melaporkan dugaan tersebut ke Komnas HAM.

"Orang melapor polisi juga banyak yang belum tentu laporannya bener di SPK. Banyak laporan yang setelah diteliti tidak cukup bukti pidana, ada yang begitu," ujar Krishna.
Kemarin, Jessica bersama kuasa hukumnya, Yudi Wibowo Sukinto, mengadu ke Komnas HAM karena merasa telah dikasari dan dihipnotis oleh Kepolisian.

"Ada hal-hal yang dialami Jessica membuatnya tidak nyaman. Dia dipanggil dengan cara kasar. Katanya dia juga dihipnotis polisi," kata Komisioner Komnas HAM Siane Indriani saat jumpa pers di kantornya.
Kepada Siane, Jessica juga mengaku tak bersalah. Hal ini sama dengan yang sempat dilontarkan kuasa hukumnya.

“Jessica depresi dan tadi ngobrol saja dengan Komnas HAM,” kata Yudi usai mendampingi kliennya di Kantor Komnas HAM.

Jessica dan sahabatnya Mirna yang tewas merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia. Jessica lulusan desain grafis dari kampus itu.
(pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER