Jakarta, CNN Indonesia -- Tahapan pendaftaran calon Gubernur DKI Jakarta untuk gelaran Pemilihan Gubernur 2017 memang terbilang masih jauh. Namun sejumlah pihak sudah ancang-ancang untuk bertarung memperebutkan kursi DKI 1 dari tangan Basuki Tjahaja Purnama.
Meski nama Basuki digadang-gadang bakal masuk ke dalam daftar calon Gubernur DKI Jakarta, beberapa nama tokoh lainnya sudah mulai berkejaran untuk menyaingi Basuki. Mereka di antaranya Ridwan Kamil, Sandiaga Uno hingga Adhyaksa Dault.
Adanya nama-nama seperti itu, selaku petahana, Basuki menyatakan tak merasa takut sama sekali. Dia justru senang jika banyak orang ingin membuat Jakarta lebih baik. Selain itu, dia pun tidak masalah saat beberapa partai politik menjalin koalisi untuk melawan dirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak apa-apa ada koalisi gemuk, tak apa-apa," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/1).
Meski mengatakan tak masalah banyak orang yang mau melawan dirinya, Ahok menegaskan tidak akan memilih salah satu di antara orang-orang itu untuk menjadi calon wakil gubernur pilihannya. Satu nama yang sudah pasti ditolak adalah Ridwan Kamil.
"Tidak lah," ujarnya tegas.
Sebagai catatan, nama Ridwan Kamil santer diberitakan maju di Pilgub DKI setelah beberap partai memasukkan namanya dalam bursa calon gubernur. Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera menjadi dua partai yang ingin mengusung Emil di Pilgub DKI.
Dengan alasan kesamaan itu juga, akhirnya Gerindra dan PKS memutuskan untuk membentuk koalisi yang kabarnya juga diikuti oleh Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
Sementara itu, indikasi bahwa Ahok akan kembali bersanding dengan Djarot Saiful Hidayat terus menguat.
Sebagai catatan, Djarot adalah sosok yang dipilih oleh Basuki untuk mendampinginya memimpin Jakarta saat dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo, yang terpilih menjadi Presiden Indonesia.
Ahok, sapaan Basuki, kembali melemparkan pujiannya kepada Djarot yang menurutnya sudah cocok dengan dirinya setelah bekerjasama selama setahun terakhir.
"Sama Pak Djarot oke, tampaknya yang sudah pas dan cocok ya dengan beliau. Itu sudah terbukti setahun lebih ini," kata Ahok saat ditemui kemarin.
(meg)