Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim banyak keuntungan yang diterima masyarakat pasca penggurusan wilayah Kampung Pulo dilakukan.
Keuntungan yang dimaksud Basuki adalah kemungkinan naiknya harga tanah di Kampung Pulo. Basuki menjelaskan, dengan kondisi Kampung Pulo yang tak lagi banjir maka wilayah tersebut semakin diminati oleh masyarakat yang tak ingin terkena banjir.
"Saya hanya menghancurkan rumah liar di pinggir Sungai Ciliwung, Kampung Pulonya justru kami selamatkan dan bahkan menaikkan harga tanahnya," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok, sapaan Basuki, menambahkan bahwa lokasi Kampung Pulo yang dekat dengan Jatinegara membuat harga jualnya akan meningkat. Tak hanya Kampung Pulo, relokasi di Bukit Duri pun dipercaya akan memberikan dampak yang tak jauh berbeda.
"Dulu siapa yang mau beli Kampung Pulo yang banjir saat diguyur hujan. Sekarang (setelah relokasi) harganya pasti naik," kata Ahok.
Sementara untuk persiapan hadapi curah hujan tinggi di akhir Januari 2016 dan awal Februari 2016 ini, Ahok mengatakan sodetan Ciliwung belum bisa memberikan pengaruh yang signifikan. Alasannya adalah belum terhubungnya sodetan dari Kampung Pulo dan Bidara Cina menyebabkan sodetan tak akan maksimal menahan banjir.
Namun begitu, Ahok meyakini bahwa pembangunan sodetan tersebut akan selesai di 2017 dan setelah itu pasti Kampung Pulo tak akan lagi merasakan banjir.
"Ini memang telat dan baru akan selesai pada 2017, tapi minimal Kampung Pulo tak akan terlalu banjir dan Bukit Duri juga sedang dikerjakan," katanya.
(meg)