Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta menggelar proses penjaringan untuk memilih bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur 2017. Dalam acara yang digelar di Hotel Sari Pan Pasific tersebut, nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak henti-hentinya disebut.
Nama Ahok, sapaan Basuki, disebut-sebut bukan karena dia diharapkan untuk maju di Pilgub DKI dengan diusung oleh Partai Gerindra, melainkan karena dia dianggap telah berkhianat dari partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut.
"Ahok itu
offside, kualat kamu jika
offside dengan Gerindra," kata Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M. Taufik saat ditemui di Jakarta, Rabu (27/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Offside yang dimaksud oleh Taufik adalah banyak tindakan yang dilakukan Ahok terjadi karena tak ada yang mengontrol dari belakang. Hal tersebut, kata Taufik, menyebabkan Ahok sering berkata kasar baik ke masyarakat ataupun ke anak buahnya sendiri.
Tak hanya soal tindakan yang tak bisa diatur, Ahok pun disindir terkait popularitasnya di Jakarta. Saat pertama kali muncul di Jakarta untuk menjadi calon wakil gubernur bersandingan dengan Joko Widodo, popularitas Ahok hanya tujuh persen saja.
"Dulu siapa yang kenal dengan Ahok, dia jadi seperti sekarang karena tangan dingin Gerindra," kata dia.
"Foke (Fauzi Bowo) itu dulu setinggi langit popularitasnya tapi tewas juga, kalau Gerindra main pasti tewas."
Sebagai pengingat, Gerindra telah menggodok delapan nama yang kemungkinan besar akan diusung oleh mereka di Pilgub 2017.
Bukan hanya akan mencalonkan gubernur atau wakil gubernur, jika memungkinkan Gerindra ingin pasangan calon yang mereka usung keduanya berasal dari Gerindra.
Delapan nama yang sudah ada di kantong Gerindra dan merupakan hasil rapat akbar DPD Gerindra DKI akhir Desember 2015 lalu adalah Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sandiaga Uno, M. Sanusi, mantan Panglima Kodam Jaya Sjafri Sjamsuddin, Biem Benyamin, Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Walikota Bandung Ridwan Kamil, dan Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik.
(meg)