Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau kepada warga Ibu Kota untuk mulai melakukan langkah penanganan untuk mencegah demam berdarah, jelang puncak musim penghujan.
Salah satu pihak yang diminta Basuki bergerak maksimal adalah petugas juru pemantau jentik atau biasa disingkat jumantik. Menurunnya angka demam berdarah tahun 2015 lalu dianggap sebagai salah satu kesuksesan dari petugas jumantik tersebut.
"Makanya tahun ini kami akan menaikkan uang untuk jumantik, tapi saya tak mau memberi uang terlebih dahulu," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berhasil menurunkan angka penderita demam berdarah, namun pekerjaan para petugas Jumantik, disebutnya, tidaklah mudah. Terutama, ketika para petugas harus membasmi jentik-jentik nyamuk di kompleks perumahan mewah.
Menurut Ahok, sapaan Basuki, kompleks mewah sulit untuk dimasuki lantaran penjagaan yang sangat ketat. Bahkan tak jarang para petugas benar-benar tak diperbolehkan masuk.
"Padahal jentik nyamuk demam berdarah itu biasanya ada di air bening loh, bukan di air jorok," katanya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya telah menyatakan siap untuk menghadapi puncak musim hujan yang menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika akan terjadi di akhir Januari 2016 dan awal Februari 2016. Salah satu persiapan yang ditunjukkan adalah dengan membenahi pompa-pompa air yang ada.
Kepala Dinas PU Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan setidaknya di Jakarta ada lebih dari 400 pompa air yang siap digunakan untuk menghadapi potensi banjir. 400 lebih pompa tersebut terdapat di lima Kota Administrasi yang ada di Jakarta.
"Jumlahnya saya hitung ada 453 pompa air, ditambah 150 rumah pompa yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta," kata Teguh kemarin.
Teguh menjelaskan pompa-pompa tersebut tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari kecil, sedang, hingga besar. Dia pun menambahkan bahwa hampir seluruh pompa tersebut bisa digunakan dan tak ada kerusakan.
(meg)