Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, meminta para lurah tidak meninggalkan wilayahnya setidaknya dalam dua bulan ke depan. Hal itu diimbau mengingat puncak musim hujan yang diprediksi akan dimulai pada akhir Januari.
"Lurah dilarang untuk bepergian jarak jauh pada Februari 2016. Mereka semua harus siap siaga mulai 12 Februari," kata Saefullah saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, (28/1).
Tak hanya menanamkan pesan pada para lurah, Saefullah juga meminta Wali Kota di DKI Jakarta untuk mengumpulkan lurah yang wilayahnya rawan terkena banjir. Para lurah diwajibkan untuk mengecek kesiapan wilayahnya menghadapi banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahasa lainnya para pejabat diharapkan menunda hak cutinya sampai awal Maret 2016," katanya.
Selain mempersiapkan infrastruktur untuk hadapi banjir, Saefullah mengingatkan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga memberikan bantuan dalam bentuk makanan. Bubur kacang hijau dalam bentuk kemasan kaleng sudah disiapkan dan diberikan pada tiap-tiap kelurahan.
Meski sifatnya pemberian, para lurah yang menerima makanan kaleng tersebut tetap diminta untuk mengecek tanggal kadaluarsa makanan instan tersebut. Jika kadaluarsanya sudah lewat maka makanan itu harus segera dibuang.
"Saya minta dicek setiap makanan instan, jangan sampai ada yang keracunan. Jika sudah kadaluarsa ya jangan diberikan ke masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tampaknya sudah siap untuk menghadapi puncak musim hujan yang menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika akan terjadi di akhir Januari 2016 dan awal Februari 2016. Salah satu persiapan yang ditunjukkan adalah dengan membenahi pompa-pompa air yang ada.
Kepala Dinas PU Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan setidaknya di Jakarta ada lebih dari 400 pompa air yang siap digunakan untuk menghadapi potensi banjir. 400 lebih pompa tersebut terdapat di lima Kota Administrasi yang ada di Jakarta.
"Jumlahnya saya hitung ada 453 pompa air, ditambah 150 rumah pompa yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta," kata Teguh.
Teguh menjelaskan pompa-pompa tersebut tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari kecil, sedang, hingga besar. Dia pun menambahkan bahwa hampir seluruh pompa tersebut bisa digunakan dan tak ada masalah kerusakan.
(meg)