Sleman , CNN Indonesia -- Pemulangan eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kalimantan ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menyisakan persoalan salah satunya pendidikan bagi anak-anak dari warga eks Gafatar. Sekolah-sekolah diminta untuk tidak menolak anak-anak dari bekas pengikut Gafatar.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman Arif Haryono mengatakan jika nantinya para siswa eks Gafatar itu ingin mengenyam pendidikan di Sleman maka sekolah-sekolah tidak boleh menolak mereka.
"Pada prinsipnya, anak-anak itu memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Jadi sekolah tidak boleh menolak anak-anak eks Gafatar yang ingin masuk sekolah," kata Arif di Sleman, Jumat (29/1), seperti dilansir
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif menuturkan bahwa untuk siswa yang kemungkinan terlibat organisasi Gafatar dirinya tidak tahu dan belum ada laporan terkait hal itu. Pihaknya akan meminta kepala UPT Pendidikan di masing-masing wilayah untuk mendata ada atau tidak siswa yang dilaporkan hilang.
Namun, lanjut dia, tidak bisa serta-merta murid yang absen mengikuti pembelajaran dalam waktu lama lantas diindikasikan terlibat Gafatar. “Ada berbagai kemungkinan alasan yang melatarbelakangi siswa tidak masuk sekolah dalam waktu lama," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Sleman, kata Arif siap memfasilitasi kelanjutan pendidikan bagi anak-anak dari bekas pengikut Gafatar.
“Kami siap memfasilitasi kebutuhan pendidikan anak-anak eks Gafatar. Tapi sampai sekarang memang belum mendapat petunjuk mengenai hal itu," tutur Arif.
Arif menyatakan Disdikpora Kabupaten Sleman juga belum mendapat data ada berapa banyak anak-anak usia sekolah dari warga eks Gafatar yang dipulangkan ke Sleman. "Namun jika ada yang usia sekolah dan mereka butuh layanan pendidikan, kami siap memfasilitasi," katanya.
Fasilitasi Kepulangan Eks GafatarKepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap memfasilitasi dan menjemput empat eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara dari penampungan Youth Center Gelanggang Pemuda, Sleman, pekan depan.
Kapolres Kulon Progo AKBP Nanang Junaedi mengatakan setelah dilakukan penjemputan, eks-anggota Gafatar akan langsung dipulangkan ke tempat asal, yakni Dusun Wareng, Desa Donomulyo, Nanggulan.
"Eks-Gafatar dari Kulon Progo hanya empat orang atau satu keluarga. Mereka tidak dibawa ke tempat penampungan, tapi langsung diserahkan ke pihak keluarga. Namun demikian, mereka tetap akan kami jemput dari Youth Center," kata Nanang di Kulon Progo, Jumat (29/1).
Nanang mengimbau kepada masyarakat di sekitar keluarga eks-anggota Gafatar menerima mereka dan segera diajak untuk aktivitas kemasyarakatan.
(obs)