Bahagia di Kalimantan, Eks Gafatar Bingung Usai Dipulangkan

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2016 06:04 WIB
Beberapa eks anggota Gafatar mengaku bahagia selama berkumpul bersama anggota Gafatar lainnya di Kalimantan.
Dipulangkan dari kamp di Mempawah, eks anggota Gafatar mengaku bingung. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mengaku bahagia selama berada di kamp organisasi tersebut di Mempawah, Kalimantan Barat. Kini setelah dipulangkan ke daerah asal, mereka mengaku bingung.

"Lebih banyak sukanya sih daripada dukanya di Gafatar. Biasa di sana saya bertani saja," kata seorang bekas anggota Gafatar kepada CNNIndonesia.com di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Ratusan eks anggota Gafatar dari Pontianak hari ini (27/1) tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Pemulangan dilakukan menyusul penolakan dari warga setempat pada pengikut Gafatar.

Kini setelah dipulangkan, anggota Gafatar ini mengaku belum memiliki rencana apapun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan berbeda, cerita serupa juga disampaikan oleh warga eks Gafatar lainnya, Ade (37). Pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat, tersebut berkata bahwa selama ia hidup di Kalimantan tak ada duka yang dirasakan.

Dalam kesehariannya selama hidup di Kalimantan, Ade mengaku hanya menjadi petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Selain itu, ia juga kerap bersosialisasi dengan warga lain di sana.

Menurut Ade, tak ada paksaan atau faktor tertentu yang membuat dirinya memutuskan untuk pindah dari kampung halamannya ke Kalimantan 6 bulan lalu.

"Semua yang terjadi sudah takdir Tuhan. Tak ada perencanaan. Sama seperti saat sekarang saya bertemu kamu di sini," kata Ade.

'Negara Sudah Bobrok'

Sama seperti mayoritas temannya bekas Gafatar, Ade juga mengaku tak memiliki rencana setelah dipulangkan. Seluruh hartanya tertinggal di Kalimantan. Hanya sedikit pakaian dan uang yang sempat ia bawa saat dipulangkan dari Pulau Borneo beberapa hari lalu.

Sebelum berangkat menuju rumah aman (safe house) di Cibubur, Jakarta Timur, Ade sempat mengeluarkan tanggapan mengenai pandangan sebagian masyarakat terhadap Gafatar yang dicap sebagai aliran sesat.

"Itu terserah mereka mau bilang apa. Saya di sana ibadah juga seperti biasa kok," katanya.

Ia juga berkata bahwa selama bergabung di Gafatar tak pernah ada iuran yang ditarik atau dikumpulkan oleh gerakan tersebut. Uang tabungan hanya dimiliki masing-masing keluarga untuk kebutuhan hidup mereka.

Selain itu, Ade juga mengaku tak pernah memikirkan hendak membuat negara sendiri bersama Gafatar selama ini.

"Boro-boro berfikir membuat negara, negara ini saja sudah bobrok begini," katanya.

Ade kembali ke Pulau Jawa bersama satu istri dan tiga anak. Selain Ade dan keluarga, terdapat 707 warga eks Gafatar lain yang juga tiba di Jakarta hari ini.

Menurut Kepala Sub Bagian Humas Kementerian Sosial Arief Sapta Wijaya, ratusan warga eks Gafatar tersebut akan menempati safe house di Cibubur dalam 3-7 hari ke depan. Pendataan akan dilakukan terlebih dahulu oleh Kemensos sebelum memulangkan para warga ke daerah asalnya masing-masing. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER