Tenaga Ahli Masinton Beberkan Kronologi Tudingan Pemukulan

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Minggu, 31 Jan 2016 11:39 WIB
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, dilaporkan ke polisi oleh staf ahlinya, Dita Aditia Ismawati, atas dugaan penganiayaan.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu dilaporkan oleh staf ahlinya ke polisi atas dugaan penganiayaan. (CNN Indonesia/Rinaldy Sofwan Fakhrana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri oleh staf ahlinya, Dita Aditia Ismawati, atas dugaan penganiayaan.

Tenaga ahli Masinton yang ikut dalam kejadian, Abraham Leo Tanditasik, turut membantah bahwa anggota Komisi Hukum DPR itu melakukan pemukulan terhadap Dita.

Abraham menyebutkan bahwa luka memar pada wajah Dita, disebabkan tepisan tangannya yang tidak disengaja. Lantas, Abraham memberikan kronologis kejadian pada saat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanggal 21 Januari 2016, ketika saya semobil bersama Pak Masinton saat akan pulang ke rumah jabatan anggota DPR di Kalibata, berkisar pukul 23.00 WIB, saya ditelepon Dita Aditia (terdaftar sebagai Aspri Pak Masinton)" kata Abraham lewat keterangan tertulisnya kepada wartawan, Minggu (31/1).
Abraham menjelaskan, Dita meminta dijemput di kafe di kawasan Cikini, Menteng, lantaran sedang mabuk berat. Lantas, Abraham menyampaikan ke Masinton untuk menjemput Dita. Karena sudah larut malam, Abraham diantar ke kafe tersebut bersama Masinton dan supirnya, Husni.

"Saat kami tiba di depan Camden Bar Cikini, Pak Husni (supir Masinton) menjemput Dita ke dalam. Kemudian Dita menuju mobil Pak Masinton dalam keadaan sempoyongan," kata Abraham.

Setelah masuk ke dalam mobil, Dita duduk di sebelah kursi pengemudi yang dikemudikan Abraham. Sementara, Masinton dan Husni duduk di kursi belakang. Dita juga disebutnya meminta bantuan Husni untuk diambilkan mobilnya yang parkir di kantor DPP Partai NasDem, Menteng.

"Mobil kami mengarah ke kantor DPP Partai NasDem mengantarkan Pak Husni untuk mengambil mobil Dita di parkiran," terang Abraham.

Abraham melanjutkan, mobil Masinton berjalan di depan mobil Dita yang dikemudikan Husni. Sepanjang perjalanan menuju ke Cawang, Abraham menyebutkan, Dita yang duduk di depan dalam kondisi mabuk berat, berteriak histeris, dan tiba-tiba tertawa sambil membesarkan volume audio mobil.

Di tengah perjalanan, sekitar Jalan Matraman, Abraham menerangkan Dita muntah-muntah karena mabuk berat. Lalu, saat mobil melintas di Jalan Otista, Dita berteriak histeris dan tiba-tiba menarik kemudi yang menyebabkan mobil oleng ke kiri jalan dan nyaris menabrak trotoar.

Saat itu, Abraham mengaku secara reflek dia melakukan pengereman mendadak sambil menepis tangan Dita yang dalam posisi menarik kemudi mobil.

"Tepisan tangan kiri saya mengenai tangan dan wajah Dita. Dita teriak histeris di dalam mobil, Pak Masinton berupaya untuk menenangkan Dita," kata Abraham.

Sesampainya di depan MT Haryono Square, Abraham menjelaskan, Dita turun, dengan wajah agak memerah lebam karena terkena tepisan tangan kirinya yang memakai cincin batu akik.
Lantas, Abraham mengatakan Masinton menawarkan Dita untuk berobat ke klinik terdekat. Namun, Dita menyatakan tidak perlu bantuan dan akan mengobati dirinya sendiri. Saat itu, Masinton meminta Husni untuk mendampingi Dita karena masih dalam kondisi mabuk.

Sementara, dirinya dan Masinton pulang ke Kalibata. Tak lama berselang, Husni yang telah mengantar Dita, datang menyusul dirinya dan Masinton ke Kalibata.

"Besoknya tanggal 22 Januari 2016, Dita menelepon saya minta dibantu biaya pengobatan karena ingin dirawat di rumah sakit mata Aini. Permintaan Dita saya sampaikan ke Pak Masinton dan dibantu biaya perawatan di RS mata Aini," kata Abraham.

Lebih lanjut, Abraham menjelaskan dia bersama Masinton menjenguk Dita yang dirawat inap. Dita disebutnya didampingi orangtuanya. Setelah itu, dia mendapat kabar Dita diperbolehkan pulang oleh dokter karena kondisi memar di sekitar mata sudah membaik.

"Selama masa pemulihan, Dita disarankan untuk sementara istirahat dan diperkenankan izin tidak masuk kerja," ucap Abraham.

Dikonfirmasi sebelumnya, Masinton telah membantah telah melakukan pemukulan terhadap staf ahlinya, Dita Aditia Ismawati. "Kalau dibilang saya mukul enggak benar banget itu," kata Masinton saat dihubungi, Sabtu (30/1) malam.

Seperti dikutip Detikcom, berdasarkan salinan surat laporan polisi yang diterima Minggu (31/1), laporan Dita tertuang dalam tanda bukti lapor nomor TBL/73/1/2016/Bareskrim dengan laporan polisi nomor: LP/106/1/2016/Bareskrim tertanggal 30 Januari 2016.

Masinton dilaporkan atas perkara dugaan tindak pidana penganiayaan sebagaimana dijelaskan dalam pasal 351 KUHP. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER