Jakarta, CNN Indonesia -- Tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, ditempatkan di sel terpisah dengan tahanan lain. Hal itu dilakukan dengan sengaja oleh Polda Metro Jaya sebagai langkah antisipasi.
"Agar tidak di-
bully, karena kemungkinan di-
bully (sama tahanan lain) kan ada. Bukan di-
bully dengan fisik ya, tapi dengan kata-kata agar tidak mengganggu psikologi dia juga," ujar Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Barnabas, Selasa (2/2).
Selain agar tak di-
bully, kata Barnabas, menempati sel seorang diri ialah permintaan Jessica sendiri. "Dia ingin sendiri agar bisa konsentrasi terhadap perkaranya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara mengenai Jessica yang merasa bermasalah dengan makanan selama ditahan, Barnabas menyebutnya wajar sebab Jessica baru saja mendekam di penjara.
Dalam beberapa hari ke depan, Jessica diyakini Barnabas sudah bisa beradaptasi. (Ikuti Fokus:
BABAK BARU KASUS JESSICA)
"Semua tahanan ketika baru masuk, dua-tiga hari pasti kesulitan beradaptasi. Sudah umum seperti itu," ujar Barnabas.
Sebelum ditahan, Jessica ditangkap polisi di Hotel Neo, Mangga Dua Square, Jakarta, Sabtu pekan lalu. Ia ditangkap kurang dari 10 jam pascagelar perkara penetapan tersangka oleh Kepolisian.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan Jessica akan dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pembunuhan berencana dengan ancaman minimal lima tahun penjara dan maksimal hukuman mati.
Sahabat Jessica, Mirna, tewas usai meminum es kopi Vietnam yang menurut polisi mengandung sianida. Ketika peristiwa itu terjadi, Mirna sedang bercengkerama dengan Jessica dan Hani di Restoran Olivier, Grand Indonesia, Jakarta.
(agk)